Liputan6.com, Jakarta - Isolasi terpusat yang disediakan Pemerintah Kota Depok hampir penuh. Hal itu membuat Pemerintah Kota Depok meminta warga yang dinyatakan positif Covid-19 dan memiliki gejala ringan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, penggunaan wisma Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia (PSJ UI) dikarenakan pergerakan angka positivity rate di Kota Depok mengalami peningkatan.
Baca Juga
"Sekarang sudah terisi 48 tempat tidur dari 56 tempat tidur yang disediakan," ujar Mary, Kamis (10/2/2022).
Advertisement
Dia menjelaskan, penggunaan isolasi terpusat PSJ UI hanya diperuntukkan untuk pasien Covid-19 berkategori ringan dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG). Kemudian, hanya untuk warga Kota Depok atau berdomisili di Kota Depok.
"Selain itu, pasien OTG harus melengkapi dengan surat keterangan dari lingkungan atau bekerja di Kota Depok," jelas Mary.
Mary menekankan, pasien Covid-19 dengan kategori OTG dapat menggunakan PSJ UI dengan syarat tidak memiliki komorbid dan tidak dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Pasien dapat mendaftarkan melalui rujukan puskesmas setempat dan umumnya berusia 15 hingga 60 tahun," ucap Mary.
Jajaki Lokasi Lain untuk Isolasi
Mary menuturkan, Pemerintah Kota Depok sedang menjajaki lokasi lain untuk mengantisipasi wisma PSJ UI terisi penuh. Pemerintah Kota Depok sedang mencoba untuk menggunakan kembali Wisma Makara UI.
"Kami sedang berupaya menjajakan Wisma Makara UI untuk dijadikan lokasi isolasi terpusat," tutur Mary.
Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris sempat merencanakan lokasi isolasi terpusat di tiap kecamatan. Namun, rencana tersebut mendapatkan penolakan dari warga yang tidak ingin tempat tinggalnya dijadikan lokasi isolasi terpusat.
"Nah ini permasalahannya kecamatan ini informasinya kepada kami bahwa banyak warga yang enggak setuju, enggak mau kalau tempatnya dijadikan sebagai isolasi terpusat. Itu masalahnya," ujar Mohammad Idris saat ditemui Liputan6.com, Senin (7/2/2022).
Melihat adanya penolakan warga, Pemerintah Kota Depok pun mencoba mencari alternatif lain. Pemkot Depok berencana memanfaatkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) wilayah timur untuk tempat isolasi terpusat.
"Maka otomatis kita akan lihat kesiapan dari RSUD bagian timur, secara fisik sudah tapi kalau secara sarpras mungkin yang akan siapkan," ungkap Idris.
Idris menilai, penolakan warga terkait penempatan isolasi terpadu di tiap kecamatan hanya emosional sesaat. Dia menduga warga merasa takut apabila tempat tinggalnya dijadikan lokasi isolasi terpusat.
Advertisement