Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Populi Center mengenai Tren positif responden tentang pengendalian banjir oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, diamini oleh Ketua Dewan Pembina DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohammad Taufik.
Taufik sepakat dengan hasil survei tersebut. Menurut dia, dampak dan durasi banjir di masa kepemimpinan Anies berkurang signifikan.
Baca Juga
"Memang harus kita akui kinerjanya bagus. Genangannya berkurang, waktunya berkurang," kata Taufik kepada merdeka.com, Kamis (10/2).
Advertisement
Taufik mengatakan, bila ada pihak-pihak yang menyindir Anies gagal menangani banjir Jakarta, itu tidak lepas dari sikap politik. Sehingga menurutnya, penilaian itu tidak bersifat objektif.
Dia mengungkapkan, pihak oposisi dari Kebijakan Anies sering menyebut bahwa sumur resapan tidak efektif menangani banjir. Padahal, kata Taufik, penanganan banjir tidak hanya bertumpu pada sumur resapan, melainkan sejumlah faktor penunjang lainnya.
Bahkan, Taufik mengaku telah membuktikan sendiri efektivitas sumur resapan yang dia bangun di depan rumahnya, dan beberapa rumah warga Jakarta. Sumur resapan itu kata Taufik ikut membantu mempercepat genangan surut ketika hujan deras.
"Dia enggak mau melihat objektifnya. Salah satu menanggulangi banjir adalah sumur resapan. Dan sekarang kalau orang menghadang sumur resapan sama saja dia menghendaki banjir. Logikanya dibalik saja," ujar Taufik.
Seperti diketahui, hasil survei lembaga Populi Center menunjukkan 74,9 persen warga Jakarta puas terhadap program penanggulangan banjir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
66,3 Persen Responden Setuju
Hasil survei juga menunjukkan dari beberapa program penanganan banjir pada kepemimpinan Anies, sebesar 66,3 persen responden menilai program pengerukan sungai sudah terlaksana dengan baik, disusul normalisasi sungai 53,3 persen, drainase vertikal/sumur resapan 50 persen, membangun waduk/embung 48,3 persen, pembuatan polder air 42,7 persen, dan kolam olakan 34,5 persen.
Mengenai prestasi paling berkesan dari Anies, sebesar 9 persen masyarakat menjawab pengendalian banjir, disusul dengan KJP Plus dengan 8,8 persen, perbaikan trotoar dengan 8 persen. Sisa angka sebesar 33,5 persen masuk kategori tidak tahu/tidak jawab.
Survei ini diselenggarakan di Provinsi DKI Jakarta mulai tanggal 26 Januari hingga 1 Februari 2022 dengan sampel responden tersebar secara proporsional di 60 kelurahan di Provinsi DKI Jakarta. Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang dinamika pembangunan, kinerja pemerintah provinsi, penanganan COVID-19, serta dinamika politik di Provinsi DKI Jakarta.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 600 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error (MoE) ± 4,00 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Proses wawancara tatap muka dilakukan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Advertisement