Giring PSI Mundur Jadi Capres 2024, Sodorkan 9 Nama Minus Anies Baswedan

Giring menjelaskan, sembilan nama-nama tersebut adalah hasil dari rembuk rakyat yang dilakukan PSI saat mendengar aspirasi masyarakat Indonesia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 24 Feb 2022, 10:27 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 10:25 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengaku belum cukup waktu baginya maju sebagai calon presiden menggantikan Jokowi. Dia pun mundur dari dari konstestasi Pilpres 2024 dan menyodorkan sembilan nama pengganti yang layak untuk menggantikan Joko Widodo.

"Kami mendapatkan sembilan nama untuk mempimpin Indonesia, mereka adalah kader bangsa yang mampu melanjutkan politik kesejahteraan, politik bersih dan politik keterbukaan," kata Giring saat jumpa pers di Markas DPP PSI Jakarta, Kamis (24/2/2022).

Giring pun menyebutkan nama Capres 2024 berurutan sesuai abjad. Mereka adalah Emil Dardak, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Mahfud Md, Andika Perkasa, Ridwan Kamil, TIto Karnavian, Najwa Shihab, dan Sri Mulyani.

Dalam daftar tersebut, tidak ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Padahal nama Anies malang melintang sebagai salah satu kandidat capres 2024 dalam survei sejumlah lembaga. 

Giring menjelaskan, nama-nama tersebut adalah hasil dari rembuk rakyat yang dilakukan PSI saat mendengar aspirasi masyarakat Indonesia. Atas dasar temuan itu, Giring memastikan, PSI akan turun ke basis-basis partai untuk mensosialisasikan pendapat mereka tentang kesembilan kandidat itu.

"Kami juga memberikan kesempatan kepada rakyat untuk rembuk rakyat online dengan mengikuti poling yang kami sediakan. Jajak pendapat akan kami mulai hari ini dan akan berakhir pada awal November 2022," pungkas Giring.

Giring PSI: Rakyat Masih Ingin Dipimpin Jokowi

PSI menyambangi Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan
PSI menyambangi Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan (Liputan6.com/ Hanz Jimenez Salim)

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha menyatakan mundur dari kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dia mengatakan, belum tepat waktu baginya untuk ikut berkompetisi sebab masih banyak yang suka dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Banyak sekali rakyat Indonesia yang masih menghendaki sosok Jokowi untuk memimpin Indonesia, ini adalah fakta di lapangan. Maka, saya merasa bahwa tahun 2024 belumlah waktu bagi saya untuk maju sebagai calon presiden Republik Indonesia," kata Giring saat jumpa pers di DPP PSI Jakarta, Kamis (24/2/2022). 

"Maka hari ini dengan penuh kesadaran, saya Haji Giring Ganesha mengumumkan mundur dari pencalonan presiden Republik Indonesia," tegas dia.

Giring pun berterimakasih kepada para rekanan dan donatur yang sudah mendukungnya selama ini. Dia menyatakan akan fokus terhadap PSI untuk Pemilu 2024.

"Semoga kita semakin solid dan terus bergerak memperbaiki membangun Indonesia tercinta dan bersama kawan-kawan DPP PSI saya akan fokus meloloskan PSI ke Senayan pada Pemilu 2024 menghantarkan lebih banyak lagi kader kami ke kursi parlemen dan eksekutif," Giring menandaskan.

Giring PSI Sebut Anies Baswedan Pembohong, Jangan Dipilih pada 2024

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan UMP DKI 2020.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan UMP DKI 2020, Jumat (1/11/2019). (Liputan6.com/ Delvira Chaerani Hutabarat)

Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha meminta kepada khalayak untuk tidak memilih Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai calon presiden Indonesia berikutnya. Menurut Giring, Anies adalah seorang pembohong yang telah menggunakan uang rakyat demi ego pribadi.

"Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai jatuh ke Anies Baswedan," kata Giring seperti dikutip dari akun resmi Twitter PSI, Selasa (21/9/2021).

Giring menegaskan, seorang pemimpin sejati akan berupaya sekeras mungkin untuk menyelamatkan rakyat dan seorang pembohong tidak demikian.

"Pemimpin selamatkan uang rakyat untuk kepentingan yang lebih besar," tegas Giring.

Giring berpandangan, Anies telah menipu rakyat sebab menggelontorkan uang Rp 1 triliun untuk ajang balap Formula-E. Giring meyakini, uang itu adalah milik rakyat yang dihamburkan Anies ketimbang menyelamatkan kondisi rakyat akibat pandemi.

"Bersama PSI jaga uang rakyat," tandas Giring Ganesha.

Sementara itu, PSI adalah partai yang menyuarakan hak interpelasi Formula-E di DPRD Jakarta. Diketahui hak interpelasi adalah hak meminta keterangan kepada Pemerintah oleh Parlemen mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Bersama PSI, ada juga PDI Perjuangan yang menyuarakan hak tersebut kepada Pemprov DKI Jakarta. Kedua partai ini menilai, ajang balap itu berpotensi mengalami kerugian bagi ekonomi Jakarta. Namun menurut mereka, Anies berkukuh menyelenggarakan ajang balap mobil listrik itu pada 2022 meski situasi masih mencoba pulih dari pandemi.

 

Giring PSI: Indonesia Akan Suram Bila Dipimpin Pembohong Pecatan Jokowi

Kendati pesta demokrasi akan digelar dua tahun mendatang, namun suasana panas sudah mulai dirasakan. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dalam orasi politik di perayaan ulang tahun ke-7 PSI menyebut masa depan Indonesia akan suram bila pemimpin dijabat sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA.

Pernyataan tersebut disampaikan Giring di hadapan Presiden Joko Widodo, Rabu (22/12/2021).

"Kemajuan kita akan terancam, jika kelak orang yang akan menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA, dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada. Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja," kata Giring.

Giring berkomitmen untuk tidak berkompromi menggunakan cara cara yang tidak baik dalam pertarungan politik apalagi menggunakan isu agama.

"PSI ingin menarik garis tegas, Pak, tidak berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara. Termasuk peralat agama, main mata, bergandeng tangan dengan kelompok intoleran, menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politiknya," ujar Giring.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya