Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono kini tengah mendapat perawatan intensif pihak RS RSPAD Gatot Subroto. Menurut sang putra, ayahnya mengalami penurunan trombosit sehingga perlu penanganan medis.
"Trombosit sempat rendah di level 8.000. Namun, sekarang hanya butuh bedrest," ungkap Diaz Hendropriyono dalam unggahan akun Instagram, Kamis (28/4/2022) siang.
Sebelumnya, sempat viral di media sosial, mantan Kepala BIN tersebut tengah terbaring sakit lewat video yang diunggah akun Twitter @CutSarina5 hari ini, Kamis.
Advertisement
Dalam video terlihat pula Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang sedang menengok Hendropriyono dan mencium tangan mantan Kepala BIN itu.
"Banyak-banyak istirahat ya, cepat sembuh yah," ucap Dudung.
Unggahan tersebut sontak mendapat respons dari sejumlah warganet. Salah satunya datang dari akun Twitter @AdRiza08.
"Demi kesembuhan beliau mari kita berdo'a.. semoga pak hendro cepat diangkat panyakitnya dan diterima amal ibadahnya," cuitnya.
"Syafaahullahu Syifaa`an 'Aajilan Pak Abdullah Makhmud Hendropriyono (AM Hendropriyono)Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengangkat penyakit beliau, sehat seperti semula dan bertobat dan menjadi orang baik untuk semuaLahu Al Fatihah," tulis warganet lainnya.
Kabar sakitnya Hendropriyono mencuat bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, mantan Kepala BIN tersebut dikabarkan terbaring sakit dan dilarikan ke Singapura. Bahkan sampai diberitakan meninggal dunia.
Namun, setelah ditelusuri isu tersebut merupakan isu lama yang sengaja diangkat untuk memberikan peringatan kepada kelompok tertentu untuk tidak memprovokasi revolusi hingga membuat masyarakat turun ke jalan (7 Mei 2019).
"Pada tahun 2014 lalu Hendropriyono benar pernah jatuh sakit karena mengalami pembengkakan di sekitar tulang belakangnya sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura."
Berikut sejumlah fakta terkait video viral mantan Kepala BIN Hendropriyono yang tengah terbaring sakit di rumah sakit:
1. Viral Kabar Hendropriyono Terbaring Sakit
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Abdullah Makhmud Hendropriyono dikabarkan terbaring sakit.
Hal ini terlihat dari video singkat yang beredar di Twitter belum lama ini. Dalam video tersebut Hendropriyono terlihat mengenakan baju pasien dan terbaring lemah di ranjang rumah sakit.
Ia pun terlihat dijenguk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. Sebelum berpamitan, Dudung sempat mengecup kening dan tangan Hendropriyono.
Hingga kini, belum diketahui pasti kapan video tersebut direkam dan penyakit apa yang diderita Hendropriyono. Namun, menurut unggahan Twitter akun @LiesPujiLestar1, jenderal tersebut sedang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) dengan penyakit demam dan trombosit menurun.
Kabar sakitnya Hendropriyono memicu berbagai komentar warganet. Salah satunya warganet satu ini
"Bpk. Hendropriyono terbaring di rumah sakit dibesuk bpk. Dudung. Ternyata beliau bisa sakit juga ya... Semoga lekas sembuh," tulis warganet.
"Kondisi menurun, Hendropriyono dirawat secara intensif di RS. Doakan saja yg TERBAIK buat dia dan bangsa Indonesia."
Advertisement
2. Sang Anak Benarkan Hendropriyono Dirawat di RS
Anak Hendropriyono, Diaz Hendropriyono menjawab semua tanda tanya besar terkait kondisi sang ayah lewat video yang beredar dan sempat viral.
Diaz mengatakan bahwa mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Abdullah Makhmud (AM) Hendropriyono sakit dan tengah menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto.
"Terima kasih atas semua doa untuk kesehatan ayah saya. Alhamdulillah kondisi membaik," tulis Diaz di akun Instagramnya yang dikutip Kamis (28/4/2022).
Diaz juga mengabarkan bahwa ayahnya mengalami penurunan trombosit. Level trombosit rendah sehingga perlu segera ditangani.
"Trombosit sempat rendah di level 8.000. Namun, sekarang hanya butuh bedrest."
Diaz pun mengucapkan kepada tim dokter di RSPAD Gatot Subroto termasuk dokter Terawan Agus Putranto yang praktik di rumah sakit tersebut.
"Terima kasih untuk Tim RSPAD, Dr Terawan, Letjen Budi, dan Mayjen Lukman atas bantuannya."
Jauh sebelumnya, Hendropriyono sempat dikabarkan sakit dan dilarikan ke Singapura. Kabar ini kemudian dikategorikan sebagai disinformasi atau informasi yang salah oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 3 April 2022.
3. Dirawat di RSPAD, Trombosit Hendropriyono Sempat 8 Ribu
Terbaring sakit di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) lantaran mengalami penurunan trombosit hingga di level 8.000.
Kabar ini dikonfirmasi sang anak, Diaz Hendropriyono, dalam unggahan akun Instagram pribadinya, @diaz.hendropriyono.
Melansir Webmd, trombosit adalah sel darah terkecil. Sel ini berbentuk seperti piring ketika tidak aktif. Trombosit merespons sinyal tubuh pada setiap bagian tubuh yang terluka dan membantu membuat pembekuan darah untuk menghentikan pendarahan.
Namun, memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit trombosit dalam darah dapat menyebabkan masalah parah. Untuk mengetahui jumlah rata-rata trombosit yang dimiliki dalam darah biasanya dilakukan tes Mean Platelet Volume (MPV).
Jumlah trombosit yang sehat adalah antara 150.000 hingga 450.000 trombosit per mikroliter darah. Namun, jika berada di bawah 150.000 atau di atas 450.000, itu bisa menunjukkan bahwa pasien memiliki masalah kesehatan.
Trombositopenia dan trombositosis adalah dua kemungkinan kondisi yang menandakan MPV rendah atau tinggi.
Jika tes MPV menunjukkan bahwa pasien memiliki jumlah trombosit di bawah 150.000 per mikroliter darah, itu berarti pasien mengalami trombositopenia, hal ini seperti dialami pula oleh AM Hendropriyono.
Advertisement
4. Hendropriyono Pernah Sakit pada 2014
Kominfo juga mengonfirmasi bahwa Hendropriyono memang pernah jatuh sakit pada 2014 akibat pembengkakan tulang belakang.
"Pada tahun 2014 lalu Hendropriyono benar pernah jatuh sakit karena mengalami pembengkakan di sekitar tulang belakangnya sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura."
Namun, kini beberapa foto lama yang memperlihatkan mantan kepala BIN ini terbaring di rumah sakit kembali beredar luas di media sosial dengan beragam narasi untuk menggiring opini warganet, tulis Kominfo.
Abdullah Makhmud Hendropriyono alias AM Hendropriyono adalah Kepala Badan Intelijen Negara pada Kabinet Gotong Royong. Ia lahir di Yogyakarta pada Senin 7 Mei 1945.
Hendropriyono mengenyam pendidikan di Akademi Militer Nasional Magelang pada tahun 1967. Kariernya di bidang militer cukup panjang, termasuk menjadi Direktur Badan Intelijen Strategis pada tahun 1990 dan menjadi Panglima Kodam Jakarta Raya pada tahun 1993.
Pada tahun 1998, Hendropriyono menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan dalam Kabinet Pembangunan VII sampai tahun 1999.
Pada tahun 2001, ia menjadi Kepala Badan Intelijen Negara sampai tahun 2004.