Gerindra: Buya Syafii Sosok Sederhana, namun Kaya Ilmu

Menurut Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, bukan hanya Muhammadiyah yang yang berduka dengan meninggalnya Buya Syafii, melainkan bangsa Indonesia kehilangan sosok yang sederhana namun kaya ilmu.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 28 Mei 2022, 05:10 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2022, 05:10 WIB
20160418-Simposium-Nasional-Jakarta-Faizal-Fanani
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Partai Gerindra turut berduka cita atas wafatnya mantan Ketua Umum PP Muhammdiyah, Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab disapa Buya Syafii pada Jumat (27/5/2022).

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan, Ketum Gerindra, Prabowo merasa kehilangan tokoh bangsa yang sederhana.

"Pak Prabowo menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya Buya Syafii Maarif," ujar Muzani dalam keterangannya, Jumat (27/5/2022).

Menurut Muzani, bukan hanya Muhammadiyah yang yang berduka dengan meninggalnya Buya Syafii Maarif, melainkan bangsa Indonesia kehilangan sosok yang sederhana namun kaya ilmu.

"Bukan hanya Muhammadiyah, tapi bangsa Indonesia juga sangat kehilangan atas meninggalnya beliau, sosok yang sangat sederhana namun kaya akan keilmuan Islamiyah, keteladanan, dan ulama besar, cendikiawan bangsa kita yang selalu mengingatkan agar Islam yang dikembangkan di Indonesia adalah Islam yang ramah dan toleran," kata Muzani.

Muzani bercerita tentang hobi Buya Syafii Maarif yang gemar berolahraga setelah ibadah salat subuh. Pengalaman itu didapat Muzani saat dia melaksanakan ibadah umroh dan ketika bertolak ke beberapa negara Timur Tengah bersama Buya Syafii.

Menurut Muzani, Buya Syafii tidak pernah melupakan olahraga, meski berada di negeri orang.

"Pernah suatu ketika ibadah umroh dan kunjungan ke beberapa negara Timur Tengah bersama dulu, usai salat subuh Buya Syafii selalu menyempatkan olahraga, jalan pagi," ucapnya.

"Jadi, beliau selalu menjaga kebugaran tubuh di sela kesibukannya, dan rutinitas itu dia lakukan juga ketika di Indonesia," tutur Muzani.

Muzani melanjutkan, Buya Syafii adalah orang yang konsisten dalam pemikirannya tentang demokrasi. Buya Syafii selalu berbicara tentang perjuangan kebebasan bependapat dan berpikir sejak era Orde Baru.

"Pada saat kepemimpinan Buya Syafii sebagai Ketum PP Muhammadiyah, hubungan Muhammdiyah dengan NU sangat mesra," kata dia.

 

 

Jokowi Sampaikan Duka Cita

Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Ini 5 Ucapan Belasungkawa dari Tokoh Publik Tanah Air
Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Ini 5 Ucapan Belasungkawa dari Tokoh Publik Tanah Air (IG/jokowi)

Sebelumnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga menyampaikan rasa duka atas meninggalnya Buya Syafii Maarif. Lewat akun Instagramnya @jokowi, dia turut menceritakan pertemuan terakhirnya dengan sosok guru bangsa tersebut.

"Dua bulan lalu, saya datang menjenguk Buya Syafii di kediamannya di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, saat beliau baru keluar dari rumah sakit seusai perawatan selama beberapa hari. Saat itu, beliau sudah sehat dan terlihat bugar. Itulah pertemuan terakhir saya dengan Buya Syafii," tutur Jokowi seperti dikutip dalam akun Instagramnya, Jumat (27/5/2022).

Buya Syafii Maarif meninggal dunia pada Jumat 27 Mei 2022 sekitar pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta. Jokowi pun mengucapkan selamat jalan kepada guru besar bangsa yang dicintai semua kalangan di Tanah Air itu.

"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Atas nama pemerintah, rakyat Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa yang dalam atas berpulangnya Buya Syafii. Semoga segala amal ibadah almarhum diterima oleh Allah SWT, diampuni kesalahannya, dan segenap keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah. Selamat jalan Sang Guru Bangsa," kata Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya