Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani menyebut pentingnya peran para alumni Timur Tengah dalam menjaga Pancasila sebagai dasar negara.
Hal ini disampaikannya dalam acara Silahturahmi dan Musyawarah Nasional 1 Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI).
Advertisement
Baca Juga
Muzani menjelaskan JATTI berperan penting terhadap kemajuan bangsa. Dia mengacu pada sejarah JATTI yang telah membuat nusantara menjadi Indonesia yang dikenal sebagai kekuatan bangsa.
"Kita bisa hidup rukun dalam aneka kebhinekaan dan saling toleran serta menghormati satu sama lain karena para ulama dari Timur Tengah," kata dia di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, pada Jumat 17 Juni 2022.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai Gerindra itu menyatakan, hal tersebut terjadi karena konsep negara dan keyakinan beragama saling yang beriringan. Berbeda dengan banyak negara di Timur Tengah, dimana pertentangan keduanya sering berujung pada peperangan, bahkan pertumpahan darah.
Namun, kata Muzani keberagaman agama dan budaya di Indonesia berbanding lurus dengan konsep-konsep ke-Indonesiaan. Dia menyebut peran alumni Timur Tengah memberi kesejukan dalam menjaga harmonisasi di tengah masyarakat Indonesia.
"Di Indonesia tidak ada perang agama, tidak ada pertentangan itu, yang ada hanya saling menghormati dan itu adalah kontribusi dari alumni Timur Tengah," kata dia.
Muzani mengungkapkan bahwa dalam sejarahnya KH Ahmad Dahlan di tahun 1912 mendirikan organisasi yang dinamakan Muhammadiyah. Demikian juga alumni Timur Tengah lainnya KH Muhamad Hasyim Asyari, KH Wahab Hasbullah mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) di tahun 1926.
Dia menilai dua organisasi inilah yang kemudian berperan penting dalam kemajuan dakwah Islam dan mempengaruhi konsep negara Indonesia hingga sekarang. Demikian juga dengan organisasi lainnya yang didirikan oleh alumni Timur Tengah.
"Peran mereka telah terbukti sejak memperjuangkan kemerdekaan, mendapatkan pengakuan internasional, mempertahan kemerdekaan, sampai mengisi kemerdekaan dari dulu sampai sekarang," ujar Muzani.
Â
Keberagaman
Muzani menambahkan Pancasila sebagai dasar negara menjadi perwujudan atas keberagaman dan toleransi yang menjadi tiang utama Indonesia.
Para pendiri negara akhirnya bersatu hanya dengan satu tekad untuk wujudkan Indonesia meskipun dasar negara tidak berdasar agama.
"Itulah jasa-jasa para alumni Timur Tengah kita. Kalau mau jujur, jasa jasa alumni Timur Tengah tidaklah kecil dalam mewujudkan Indonesia sampai saat ini. Pancasila milik kita semua, milik semua bangsa Indonesia," jelas dia
Dia menegaskan Pancasila harus menjadi bagian inti dalam membangun bangsa dan negara. Begitu pula dengan Alumni Timur Tengah yang telah menjadi bagian penting dalam menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara.
Â
Advertisement
Pesan Jusuf Kalla
Sementara itu, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla berharap agar cendekiawan dan penceramah muslim Indonesia membawa misi bahwa muslim di Indonesia merupakan muslim wasathiah, islam yang moderat.
Untuk itu, ia mendorong para cendekiawan muslim dan penceramah mensyiarkan ajaran agama islam dengan baik, bahkan Indonesia dapat menjadi rujukan timur tengah.
"Bagaimana tadi memberikan contoh-contoh yang baik dan memberikan dorongan-dorongan semangat dari pada seluruh masyarakat. Kita juga tentu inginkan bahwa di negeri kita islam yang wasathiah, jangan nanti kita dikenal sebagai islam yang radikal," jelas dia.
Jusuf Kalla berujar, bahwa agama islam berasal dari tanah Arab di Timur Tengah, sehingga ilmu pengetahuan sangat terpusat di sana. Pada 10 tahun terakhir, negara di Timur Tengah memiliki banyak konflik.
Kondisi itu menurutnya menjadi pelajaran bagi Indonesia sekaligus harapan, jika untuk mempelajari Islam akan berkiblat ke Indonesia.
"Potensi alumni timur tengah luar biasa, 70 ribu tentu dapat berikan kita suatu pengetahuan luar biasa," jelas dia.
Â