Liputan6.com, Jakarta - Dinamika Partai NasDem untuk Pilpres 2024 tengah menjadi sorotan. Usai mengantongi tiga nama calon presiden hasil konsolidasi yang bukan bersumber dari kader internal, kini menjadi tanda siapakah sosok pendamping alias calon wakil presidennya.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesian Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai sudah saatnya Partai NasDem bisa mempertimbangkan kader internal untuk maju sebagai calon wakil presiden atau Cawapres.
Baca Juga
"NasDem sudah seharusnya memikirkan posisi tawar kader sendiri, mengingat dari sisi ketokohan Surya Paloh sudah mendapat perhatian partai-partai lainnya," kata Dedi dalam keterangan diterima, Selasa (23/8/2022).
Advertisement
Dedi meyakini, bukan berlebihan jika NasDem mencalonkan Johnny G Plate untuk mengisi posisi itu. Sebab, Johnny G Plate memiliki modal dari segi posisinya di partai yang merupakan roda penggerak organisasi kepartaian dan sebagai Menkominfo yang kinerjanya patut diapresiasi.
"Johnny G Plate menjadi salah satu yang punya modal keterusungan di Nasdem, sekurangnya cawapres, beliau punya catatan kinerja yang baik, termasuk mewakili Indonesia Tengah dan Timur, ini potensial," yakin Dedi.
Kinerja Plate
Dedi merinci, kinerja Johnny Plate di Kementerian Kominfo terbilang progresif dengan rangkaian prestasi seperti membangun Infrastruktur ICT (Information and Communications Technology) dari hulu sampai hilir seperti Satelite Satria, Hot Backup Satelite (HBS), penambahan jaringan internet (fiber optik) pembangunan BTS di daerah 3T (Terdepan Terdepan Tertinggal), refarming frekuensi, Analog Switch Off (ASO), dan mendorong percepatan pembahasan UU Perlindungan Data Pribadi (PDP).
Selain itu, Johnny juga telah memfasilitasi penyelenggara sistem elektronik (PSE) melakukan pendaftaran dengan mengeluarkan Peraturan Menteri tentang PSE, program literasi digital bagi masyarakat dan digitalisasi UMKM, menutup ribuan konten judi online, dan kinerja lainnya di bidang komunikasi dan informatika.
Dedi menambahkan, banyak penanda menunjukkan kuatnya pengaruh Nasdem dalam peta koalisi, utamanya soal keterusungan capres-cawapres 2024. Contoh, kata dia, pimpinan partai-partai besar mendatangi Surya Paloh, mulai dari Gerindra hingga PDIP.
"Situasi ini memungkinkan Nasdem dianggap potensial usung kader sendiri dalam konstelasi Pilpres 2024, terlebih Nasdem punya banyak kader potensial yang mengemuka dan mewakili kans suara," ungkap Dedi.
Advertisement
Tergantung Dinamika
Artinya, sambung Dedi, Johnny Plate bukan tidak mungkin untuk dipasangkan dengan kandidat capres yang seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan atau Puan Maharani.
Hal tersebut tergantung dinamika politik dan komunikasi antara parpol dalam membentuk koalisi.
"Misalnya, bisa saja dengan Puan Maharani jika melihat antusias Surya Paloh merespons kunjungan Puan," Dedi menutup.