Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan dan Partai Golkar sepakat untuk menjalani Pemilu 2024 dengan riang gembira. Kedua elite masing-masing parpol setuju untuk menghindari potensi perpecahan dalam kontestasi politik lima tahunan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (8/10/2022).
Baca Juga
“Kami berharap pemilu itu ajang pesta demokrasi yang aman, nyaman, tertib menjaga persatuan dan kesatuan. Tentu saja harus dilakukan dengan bersukaria, jadinya gembira, bukan terjadi perpecahan,” kata Puan.
Advertisement
Puan juga menyampaikan PDI Perjuangan dan Golkar sebagai partai senior sudah bersepakat untuk bersama-sama membangun bangsa.
“Sebagai partai nasionalis yang sama-sama sudah mengalami asam garam, pasang surut dalam dinamika membangun bangsa dan negara, kami sama-sama memahami dan menyepakati kita harus bersama-sama dalam membangun bangsa dan negara. Apalagi situasi ekonomi pasca-covid hari-hari ini belum terlalu kondusif,” kata Puan.
Meski demikian, Puan mengingatkan Pilpres masih jauh dan belum waktunya untuk bertanding.
“Sebagai pilar demokrasi, kami (parpol) menyepakati kapan waktunya bertanding dan kapan waktunya bersanding. Semua demi kesejahteraan rakyat Indonesia, bangsa dan negara,” sambung Puan.
Selain itu, Puan menekankan, bagian paling penting dalam Pemilu 2024 itu bukan hanya saat terjadinya perhelatan, namun adalah pascaperhelatan.
“Yaitu bagaimana kita bisa menjaga situasi bisa lebih kondusif dan situasi tetap lebih baik, dan rakyat tidak dirugikan,” katanya.
Sepakat Lanjutkan Pembangunan Era Jokowi
Sementara itu, Airlangga menegaskan kedua parpol akan sama-sama melanjutkan pembangunan era Jokowi. “Untuk melanjutkan pembangunan, harus ada unsur dua parpol terbesar yaitu PDIP dan Golkar.”
Airlangga mengakui Pemilu Langsung yang dilakukan bangsa Indonesia sejak reformasi adalah atas persetujuan Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan.
“Yang menyetujui pemilu langsung itu Ibu Megawati. Sejarah ini yang mencatat hanya dua parpol, yaitu Golkar dan PDIP. Selama Golkar dan PDIP di pemerintahan, saya yakin pemerintahan bisa berjalan dengan baik,” kata Airlangga.
Advertisement