Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2024 terus meningkat. Berdasarkan hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia (IPI), elektabilitas Erick Thohir meningkat dari November 2022 hingga Februari 2023 sebesar 4,7 persen.
Dari hasil survei dengan lima nama kandidat cawapres, elektabilitas Erick Thohir pada November 2022 berada di angka 12,9 persen, kemudian meningkat menjadi 17,6 persen di bulan Februari 2023.
Baca Juga
Hal ini menjadi kabar gembira bagi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mayoritas kader internalnya mendukung Erick Thohir untuk diusung menjadi cawapres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Advertisement
Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP, Arsul Sani mengatakan, kenaikan elektabilitas Erick Thohir memudahkan proses kandidasi di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan perjodohan dengan capres yang akan berlaga.
“Dengan kenaikan ini, PPP menjadi punya modal untuk meyakinkan juga capres yang akan didukung untuk menawarkan cawapres yang dapat menguatkan capres untuk memenangkan Pilpres 2024,” terang Arsul Sani.
Legislator dari Jawa Tengah (Jateng) ini juga mengatakan kenaikan elektabilitas yang diperoleh Erick Thohir lantaran aktif berkontribusi kepada masyarakat dari berbagai posisi yang diemban. Seperti saat menjabat Ketua Steering Committee (SC) Panitia Harlah 1 Abad NU hingga sebagai Ketum PSSI.
Dampak Kiprah Erick Thohir di NU dan PSSI
Erick Thohir diketahui sangat sukses menggelar acara peringatan 1 Abad NU sebagai Ketua Steering Committee (SC) Panitia Harlah ke-100 NU. Sedangkan di PSSI, ia banyak mengeluarkan terobosan seperti komitmen tegas dalam pemberantasan mafia sepak bola dan pembinaan usia dini.
“Ada pengakuan dan penerimaan terhadap kinerja Erick Thohir yang memiliki kontribusi dalam berbagai kegiatan sosial dan olah raga. Selain terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketum PSSI, aktivitas Erick Thohir sebagai Ketua Panitia Harlah Satu Abad NU juga turut menyumbangkan akseptabilitas dan elektabilitas,” pungkas Arsul Sani.
Advertisement