Wapres Ma’ruf Amin: Tabrakan KA Turangga-Commuter Bandung Raya Betul-Betul Fatal

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai, tabrakan kereta api (KA) Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan Commuter Line Bandung Raya, Jumat pagi (5/1/2024) adalah akibat kurangnya ketelitian.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 05 Jan 2024, 14:43 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2024, 14:43 WIB
Wakil Presiden (wapres) Ma’ruf Amin
Wakil Presiden (wapres) Ma’ruf Amin

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai, tabrakan kereta api (KA) Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan Commuter Line Bandung Raya, Jumat pagi (5/1/2024) adalah akibat kurangnya ketelitian.

“Bahaya itu. Kita ini apa ya, apa kurang, kurang teliti gitu loh,” kata Ma’ruf di Istana Presiden, Jumat (5/1/2023).

Menurut Ma’ruf, kecelakaan tersebut sudah fatal dan seharusnya bisa dicegah, terutama bila ada kesalahan teknis.

“Kejadian yang tentu tidak diinginkan, orang tidak mungkin. Tetapi kan ini masalahnya masalah teknis kan, pengaturankan, pengaturan yang terjadi ada distorsi sehingga terjadi tabrakan itu. Nah itu yang saya kira nggak boleh terjadi,” kata dia.

Untuk itu, Ma’ruf meminta KAI lebih teliti ke depan, sebab hal ini menyangkut nyawa masing-masing.

“Nah itu betul-betul menurut saya fatal. Karena itu kedepan harus betul-betul lebih teliti lah. Ini nyawa manusia dan tentu kerugian-kerugian lainnya,” ujar dia.

Ma’ruf juga meminta adanya investigasi lanjutan, apakah kecelakaan karena human eror atau yang lainnya. 

“Mungkin itu perlu dikoreksi dimana letaknya, apa manusia human error ya atau ada ya pengaturan teknisnya yang itu dimana letaknyah itu.  Kalau human error itu harus betul-betul seleksi yang bertanggung jawab mengatur itu,” pungkasnya.

 

4 Orang Meninggal

Kecelakaan Kereta Turangga Vs Bandung Raya
Hingga kini proses evakuasi masih terus dilakukan. Laporan awal, penumpang selamat semua namun mengalami luka-luka. Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep sebelumnya membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB. (AP Photo/Abdan Syakura)

Sebelumnya, Sebanyak empat orang dilaporkan meninggal akibat tabrakan kereta api (KA) Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan Commuter Line Bandung Raya, Jumat pagi (5/1/2024), pukul 6.30 WIB, di jalur petak stasiun Cicalengka-Haurpugur Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Keempat korban meninggal dunia antara lain masinis, asisten masinis, pramugara, dan Polsuska.

Menurut EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, dari total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Commuterline sebanyak 191 penumpang, ada sekitar 22 penumpang yang luka ringan dan telah dibawa ke Rumah Sakit terdekat, untuk mendapat perawatan.

"Perawatan di RSUD Cicalengka 18 orang, RS Edelweis dua orang dan RS AMC dua orang," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Jumat (5/1/2024).

Agus mengatakan, para penumpang yang selamat telah dievakuasi, langsung dibawa ke stasiun terdekat untuk melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi yang disediakan KAI.

 

KAI Berduka

Evakuasi Korban Kecelakaan Kereta Cicalengka
Tim SAR bekerja di lokasi kecelakaan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Tim Rescue Basarnas Bandung tengah melaksanakan evakuasi terhadap korban kecelakaan Kereta Api Indonesia (KAI) yang melibatkan KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan Commuterline Bandung Raya di km 181+700. (TIMUR MATAHARI/AFP)

Agus menyebutkan KAI sangat berduka dan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya empat petugas KA, terdiri dari masinis, asisten masinis, pramugara dan Polsuska, akibat peristiwa tabrakan antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung, dan Commuterline Bandung Raya.

"Kami sangat berduka atas meninggalnya sejumlah petugas KA akibat kecelakaan tersebut. Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan," ucap Agus.

Untuk mengatasi perjalanan sejumlah rangkaian KA lainnya yang akan melintas di jalur tersebut, Agus menuturkan KAI tengah melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.

Saat ini, seluruh tim PT KAI beserta TNI dan Polri, Basarnas, DJKA, KNKT dan pihak-pihak lain sedang melakukan upaya penanganan kecelakaan kedua kereta tersebut.

Lakukan Perbaikan Jalur Rel

Pada awal keterangannya, Agus menegaskan langkah KAI selanjutnya usai evaksuai adalah melakukan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan.

"Jalur rel antara Haurpugur – Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut. KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di dua KA yang mengalami musibah tersebut," kata Agus.

Agus mengatakan, bagi perjalanan sejumlah KA yang akan melintas di wilayah Haurpugur – Cicalengka, KAI akan melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.

Agus menjelaskan KAI juga akan melakukan investigasi bersama KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan.

"PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya pelayanan akibat peristiwa Kecelakaan Kereta Api (KKA) antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung dan Commuter Line Bandung Raya di km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1) pukul 06.03 WIB," ujar Agus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya