Mensos Risma Tak Sepakat Konsep Panti Jompo: Itu Budaya Luar Negeri

Mensos, Tri Rismaharini mengaku, tak sepakat dengan konsep perawatan masyarakat lanjut usia (lansia) di panti jompo. Menurut dia, hal tersebut bukan merupakan budaya bangsa Indonesia.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 02 Jun 2024, 20:12 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2024, 20:11 WIB
Mensos Risma
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini saat ditemui usai peringatan HUT ke- 20 Tagana di halaman Kantor Bupati Aceh Utara. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku, tak sepakat dengan konsep perawatan masyarakat lanjut usia (lansia) di panti jompo. Menurut dia, hal tersebut bukan merupakan budaya bangsa Indonesia. Hal ini disampaikan Risma dalam kegiatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di Aceh Utara, Rabu 29 Mei 2024 lalu.

Risma menilai, adanya panti sosial atau panti jompo memang bisa memberikan akomodasi terhadap lansia yang terlantar. Namun di sisi lain, sambungnya, juga dapat menyebabkan anak-anak yang seharusnya mengurus orang tuanya pada usia senja, justru malah menitipkan dan meninggalkan orang tuanya di panti-panti sosial.

"Itu budaya dari luar negeri. Sebetulnya menurut saya ya, enggak sesuai. Tidak sesuai dengan budaya, begitu kan. Apa iya seperti itu? budaya kita, agama kita, tidak mengajarkan seperti itu," ujar Risma dilansir dari Antara, Minggu (2/6/2024).

Menurutnya, Indonesia yang kental dengan budaya ketimuran tidak mengajarkan hal tersebut. Ia menilai, tidak ada alasan yang membolehkan seseorang untuk menelantarkan orang tua mereka.

"Setiap membaca laporan, saya coba pelajari apa masalah orang tuanya ditinggalkan. Ada yang masalah ekonomi, tapi juga ada yang bukan masalah ekonomi. Bahkan ada yang anaknya sudah berhasil, tapi mereka (anak) tidak mau menjenguk orang tuanya," ucap Risma.

Untuk itu Risma menyebutkan rasa kepedulian terhadap lansia harus dibiasakan sejak dini, supaya nilai-nilai kepedulian terhadap lansia bisa bertahan hingga dewasa dan ditularkan kepada anak dan cucu kelak.

Ia juga berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bisa lebih memperhatikan pendidikan budi pekerti anak-anak terhadap lansia, guna meminimalisasi lansia yang terlantar di Indonesia.

Diketahui, peringatan HLUN 2024 tahun ini digelar di Kabupaten Aceh Utara dan melibatkan 4.982 lansia yang menerima bantuan berupa pendirian 27 Rumah Sejahtera Terpadu (RST), pelayanan kesehatan seperti operasi katarak, donor darah, dan pemeriksaan kesehatan gratis.

Selain itu pada gelaran yang bertemakan "Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat" itu juga melakukan pemenuhan hak sipil para lansia, seperti perekaman KTP elektronik dan Kartu Keluarga bagi lansia, serta pelaksanaan isbat nikah bagi para lansia yang belum tercatat pernikahannya secara administrasi.

Kemensos Berikan Instalasi Air Bersih di Dua Desa di Aceh Utara

Mensos Risma di HUT ke-20 Tagana
Menteri Sosial, Tri Rismaharini menyalakan api unggun pada peringatan HUT ke- 20 Tagana di halaman kantor Bupati Aceh Utara. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Kementerian Sosial (Kemensos) membangun instalasi air bersih di dua desa di Aceh Utara pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2024. Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengatakan, Kemensos kerap menemukan pengaduan akan kebutuhan air bersih di sejumlah wilayah.

"Saya terus terang menemukan banyak sekali masalah kandungan air dan warga tidak tahu," ujar Risma, Kamis (30/7/2204).

Masyarakat banyak yang tidak mengetahui bahwa air kadang jernih tapi ternyata memiliki kandungan yang tidak baik. Bahkan saat masyarakat mengeluhkan kesulitan air, masyarakat hanya melihat volume air dan bukan kandungan zat yang berada di air sumur masyarakat.

"Kita cek, kita mencari sumber air dan kemudian kita membawa ke laboratorium untuk melihat kandungan air," jelas Risma.

Hasil dari pemeriksaan laboratorium, Kemensos menemukan kandungan yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Kandungan air yang terdapat zat berbahaya dapat merusak otak maupun terganggunya metabolisme tubuh.

"Makanya kita cari yang memang daerah mereka membutuhkan air," terang Risma.

Adapun pemberian air dilaksanakan di dua titik Aceh Utara, yakni Desa Geudumbak dan Desa Cinta Makmur. Di lokasi tersebut masyarakat mengeluhkan air bersih dan volume air keluar kecil, dan tidak jernih sehingga bantuan Kemensos dapat membantu warga," ucap Risma.

Risma mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan Kemensos akan menambah kembali sumber air bersih yang lokasinya berbeda. Pemberian bantuan sumur air bersih sesuai dengan standar kesehatan sehingga air dapat langsung digunakan untuk memasak.

"Bantuan air bersih tidak dapat langsung di minum, namun bisa digunakan untuk memasak," ungkap Risma.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya