Perkuat Daya Saing, BNSP Sertifikasi Calon Pekerja Migran Indonesia ke Korsel

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) meninjau pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi juru las atau welder calon pekerja migran Indonesia (CPMI) tujuan Korea Selatan yamg dilaksanakan oleh LSP Pekerja Migran Industri Manufaktur di TUK LPK Geweld Batam.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Jun 2024, 19:27 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2024, 13:01 WIB
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) meninjau pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi juru las atau welder calon pekerja migran Indonesia (CPMI) tujuan Korea Selatan yamg dilaksanakan oleh LSP Pekerja Migran Industri di TUK LPK Geweld Batam (Istim
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) meninjau pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi juru las atau welder calon pekerja migran Indonesia (CPMI) tujuan Korea Selatan yang dilaksanakan oleh LSP Pekerja Migran Industri Manufaktur di TUK LPK Geweld Batam (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) meninjau pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi juru las atau welder calon pekerja migran Indonesia (CPMI) tujuan Korea Selatan yang dilaksanakan oleh LSP Pekerja Migran Industri Manufaktur di TUK LPK Geweld Batam.

Ketua BNSP Syamsi Hari menyatakan, sertifikasi kompetensi tersebut dilaksanakan selama tiga hari, yaitu 14 - 16 Juni 2024 dan diikuti oleh 149 peserta yang sudah dilatih sebelumnya di LPK Geweld.

"Sertifikat kompetensi yang nantinya didapatkan adalah bentuk pengakuan dan jaminan negara atas kompetensi dan daya saing anda semua pada pekerjaan welder kususnya penempatan negara tujuan korea selatan," kata Syamsi di Batam, Jumat (14/6/2024).

Melalui sertifikasi ini Syamsi yakin pengetahuan seluruh CPMI bisa bertambah. Sehingga mereka juga semakin berdaya saing.

"Saya yakin dengan pengalaman dan pelatihan yang telah diikuti peserta semua dapat mengikuti uji kompetensi dengan baik dan semoga kompeten smua dan diterima kerja semua di Korea Selatan," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Direktur PT Pamor Sapta Dharma, Heru menyatakan, peserta yang disertifikasi merupakan CPMI yang direkrut oleh PT Pamor Sapta. Menurut Heru, seluruh peserta sebelumnya telah dilatih dan praktik pada galangan kapal.

"Ini tahap ketiga dan alhamdulillah tahap pertama dan kedua yang sudah tersertifikasi semua sudah ditempatkan sudah bekerja di industri Korea Selatan," ujar Heru.

Dukungan Moril

Sementara itu, Ketua LPK Geweld Batam, Denny Oscar berharap dukungan moril dari semua elemen agar pelaksanaan berjalan lancar dan tertib serta menghasilkan tingkat kelulusan yang tinggi.

"Penunjukan LPK Geweld Batam sebagai tempat uji kompetensi tentunya menunjukkan pula keberhasilan BNSP didalam membantu dan membuka peluang potensi-potensi anak bangsa untuk berkarya lebih jauh lagi," ungkap Denny.

Diketahui Ketua BNSP Syamsi Hari hadir didampingi Miftakul Azis, Anggota BNSP yang membidangi Sertifikasi dan membidangi sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan termasuk manufaktur, Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin, dan Sabar dari sekretariat BNSP.

Sertifikasi kompetensi juga disaksikan langsung oleh Korea Offshore & Shipbuilding Association (KOSHIPA) dan Hyundai Heavy Industries yang merupakan representasi industri tempat penempatan di Korea Selatan.

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya