Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengaku tengah menyiapkan langkah revolusi digital untuk rakyat Indonesia.
Menurut dia, hal itu penting dilakukan mengingat perkembangan teknologi berbasis digital memiliki dampak signifikan terhadap berbagai macam aspek kehidupan.
Baca Juga
“Ketergantungan Indonesia terhadap platform digital dan ekosistem teknologi dari luar negeri semakin besar. Laju transformasi digital yang semakin cepat ini mengubah perilaku maupun aktivitas masyarakat,” kata Budi dalam pidato di seminar bertema “Mewujudkan Kedaulatan Digital Indonesia Bersinergi Membangun dan Memperkokoh Digitalisasi Negeri” seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (25/9/2024).
Advertisement
Budi menjelaskan, transformasi digital juga terjadi dalam transaksi ekonomi dan perbankan yang mengintegrasikan keuangan digital melalui pemanfaatan data, hingga berbagai kemudahan akses lainnya. Maka dari itu, hal dibutuhkan saat ini adalah akselerasi transformasi tujuannya demi mencapai kedaulatan digital.
“Dalam menyikapi laju transformasi digital yang kian pesat berbagai negara, (Pemerintah Indonesia) terus mempersiapkan diri untuk dapat beradaptasi dengan kemajuan digital,” ungkap dia.
Budi mencatat, level Indonesia di tingkat asia tenggara dalam indeks kesiapan digital berada di peringkat kelima dari enam negara. Artinya, kebutihan akan peningkatan dalam kesiapan transformasi digital menjadi sangat perlu.
“Sebab digitalisasi memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat Indonesia seperti dalam mengakses layanan pendidikan, kesehatan, hingga layanan publik lainnya,” jelas dia.
Budi mengungkap, sejumlah kebijakan sudah dilakukan untuk menegakkan kedaulatan digital dimaksud seperti kehadiran data center, penguatan sumber daya manusia (SDM), dan penerapan regulasi seperti Permenkominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat serta Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan Data Pribadi (RPP PDP).
“Dalam konsep kedaulatan digital salah satu aspek penting yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi transformasi digital adalah pemahaman akan kedaulatan digital. Karena kedaulatan digital adalah kemampuan negara untuk memastikan bahwa peraturan yang ditaati oleh aktor dalam dunia digital baik dalam aspek hukum, ekonomi, ataupun industri. Konsep ini juga tengah diimplementasikan di berbagai kawasan di tingkat global,” Budi menandasi.
Pentingnya Inovasi Teknologi Keuangan
Sebagai informasi dalam seminar tersebut, hadir narasumber lain. Mereka adalah Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman, VP Information Security PT DCI Indonesia Tbk Aditya Dyan Permadi, President Akademi Kecerdasan Buatan Indonesia (AKBI) Bari Arijono, dan SVP Digital Retail Banking Bank Mandiri Yanto Masyap.
Diketahui, Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman menyampaikan pemaparan terkait pentingnya gambaran pemanfaatan dan inovasi teknologi keuangan yang berdaya saing digital dalam ekosistem perusahaan.
Sementara itu, VP Information Security PT DCI Indonesia Tbk Aditya Dyan Permadi menuturkan pentingnya untuk mengetahui langkah-langkah dalam menguatkan kedaulatan digital, mulai dari secara berkala mereviu dan merevisi regulasi untuk memastikan relevansinya dalam perkembangan teknologi.
Sedangkan President AKBI Bari Arijono memaparkan terkait peran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam mewujudkan kedaulatan digital, dimana AI, dengan kemampuannya dalam memproses data dalam skala besar dan belajar dari pola-pola kompleks, memiliki potensi besar untuk menjadi katalis dalam mewujudkan kedaulatan digital Indonesia.
Kemudian, SVP Digital Retail Banking Bank Mandiri Yanto Masyap menjelaskan transformasi digital Bank Mandiri ada tiga faktor utama untuk membangun kedaulatan digital, yakni infrastruktur yang andal dan aman, kesiapan talent, serta produk digital yang inklusif.
Mereka berharap seminar dapat memberi dorongan bagi perkembangan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kedaulatan digitalisasi. Termasuk dapat lebih bijaksana dalam menghadapi perkembangan teknologi berbasis digital yang tengah menjadi tren saat ini hingga ke depannya.
Advertisement