SBY Naik Kapal Greenpeace, PKS Endus Kapitalis Berwajah LSM

SBY mengunjungi Rainbow Warrior milik Greenpeace yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Jun 2013, 16:13 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2013, 16:13 WIB
rainbowwarior-130606b.jpg
Meski menjalin hubungan internasional itu penting, namun bangsa Indonesia perlu waspada terhadap kepentingan kapitalis asing yang masuk dengan kedok lembaga swadaya.
 
"Negara kita ini kan incaran banyak pihak dengan kekayaan alam yang melimpah, jangan ada kepentingan kapitalis dengan wajah LSM yang masuk," kata politisi PKS Indra di Jakarta, Jumat (7/6/2013).

Sehingga, anggota Komisi IX itu berharap pemerintah jangan sampai terbeli idealismenya. "Jangan sampai mengabaikan prinsip. Kita harus lindungi negara kita," harapnya.

Sebab, menurut Indra, memang ada yang menyebutkan ada kampanye-kampanye negatif dari Greenpeace. "Dituduh macam-macam dan hal-hal ini jadi poin penting," terangnya.

"Belum lagi ada desas-desus dana Greenpeace. Tapi jangan terbawa arus," imbuhnya.

Namun, Indra mempertanyakan kepentingan Greenpeace, hingga harus ditengok oleh Presiden SBY. "Sebuah LSM asing bisa sedemikian disambut SBY. Yang jadi pemikiran, sejauhmana strategisnya Greenpeace hingga disambut Presiden," tuturnya.

Rainbow Warrior

Armada Rainbow Warrior III milik Greenpeace merapat ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pada hari ini, SBY secara langsung menyambut kedatangan kapal tersebut. Greenpeace adalah organisasi kampanye global, yang beraksi untuk mengubah sikap dan perilaku, untuk melindungi dan menjaga lingkungan.

Melalui Rainbow Warrior, Greenpeace menilai Indonesia bisa menjadi pemimpin Asia Tenggara dalam upaya perlindungan laut dan hutan. Inisiatif itu diperkuat secara berkesinambungan dan sekaligus didukung oleh berbagai sektor. Tapi masih ada pekerjaan rumah.

Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naidoo. "Beberapa tahun belakangan Indonesia telah membuat lompatan besar dalam hal kepastian perlindungan keanekaragaman hayati," kata Kumi.

Kumi menjelaskan, Jakarta merupakan pelabuhan terakhir dari rangkaian 1 bulan pelayanan Rainbow Warrior menyaksikan keanekaragaman hayati di laut dan daratan Indonesia, yang dinilai indah. Namun keindahan alam Indonesia masih sangat rapuh akibat ancaman perusakan terus meningkat. Ia pun mendesak agar perlindungan kekayaan alam perlu segera diwujudkan.

"Kemajuan tersebut merupakan isyarat yang dapat mendorong kepemimpinan Indonesia dalam bidang perlindungan lingkungan di kawasan Asia Tenggara," pungkas Kumi. (Frd/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya