Dewan Pertimbangan Golkar Akan Kaji Elektabilitas Ical

Dewan Pertimbangan Partai Golkar mengaku akan mengkaji elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar yakni Aburizal Bakrie untuk Pilpres 2014.

oleh Riski Adam diperbarui 16 Agu 2013, 22:05 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2013, 22:05 WIB
ical130221b.jpg
Dewan Pertimbangan Partai Golkar mengaku akan mengkaji elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar yakni Aburizal Bakrie untuk Pilpres 2014 mendatang. Lantaran, dalam hasil survei yang dilakukan beberapa lembaga mencatat elektabilitas Aburizal Bakrie atau yang akrab disapa Ical ini tak kunjung naik. Bahkan, popularitas Ical di masyarakat tak cukup tinggi memenangi Pilpres 2014 mendatang.

"Itu nanti akan kami kaji. Tentu akan kita cari penyebab kenapa tidak tinggi. Solusi terbaik apa yang bisa kita lakukan," kata Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2013).

Akbar menjelaskan, tidak naiknya elektabilitas sang Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu menjadi evaluasi tersendiri pihaknya dalam persiapan Pilpres mendatang. Melalui langkah-langkah kedepan, Akbar berharap partai ini akan bisa kembali diterima masyarakat untuk memenangkan Pemilu 2014.

"Itu tentu menjadi keyakinan buat Golkar akan memberikan Golkar sebagai partai yang bisa diharapkan menjadi saluran aspirasi publik," ungkapnya.

Karena itu, Akbar yang juga merupakan mantan Ketua Umum Partai Golkar ini akan mencari akar permasalahan terkait tingkat elektabilitas Ical yang tak kunjung naik dari awal mendeklarasikan diri sebagai Calon Presiden dari Partai Golkar.

"Tentu harus kita coba cari apa yang jadi penyebab, baik dari segi internal organisasi Golkar maupun dari eksternal partai dari masyarakat. Faktor itu harus kita pelajari, kaji, analisis. Dari kajian dan anilisis itu tentu dapat mencapai suatu kesimpulan. Kesimpulan itu akan jadi bahan untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada Golkar dalam rapimnas mendatang," tukas Akbar. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya