Pedagang Tanaman di Senayan Tak Mundur, Ahok: Tak Manusiawi

Wagub DKI Ahok memberikan peringatan keras bagi para pedagang tanaman hias di Senayan yang tak mau mundur sejauh 2 meter.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 23 Agu 2013, 14:21 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2013, 14:21 WIB
ahok-prabowo130731c.jpg
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberi peringatan keras bagi para pedagang tanaman hias di Jalan Asia-Afrika dan Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Selatan. Bila tidak mau memundurkan dagangannya sejauh 2 meter dari trotoar, maka pihaknya akan mengusirnya dari lokasi tersebut.

"Pedagang yang belum mau mundur dari trotoar akan kita usir. Kalau mereka nambah jumlahnya ya usir semua. Begitukan toleransi namanya. Ya memang pada prinsipnya tidak boleh dagang di situ," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Menurutnya, aturan untuk memberi ruang bagi para pejalan kaki itu dibuat agar tidak merampas hak warga lainnya. Karena itu pedagang harus mengerti dan dapat memahami aturan tersebut, terlebih pihaknya memberikan toleransi dengan tetap mempersilahkan pedagang untuk berjualan, namun mundur sejauh 2 menter untuk memberi ruang bagi pejalan kaki.

"Anda (pedagang) jangan sampai jadi orang tidak manusiawi. Ketika Anda untung, tapi orang lain (pejalan kaki) berisiko ketabrak. Tidak hanya di sana, ini akan kami terapkan di seluruh wilayah Jakarta," ujarnya.

Namun demikian, Ahok mengakui keberadaan pedagang tanaman itu memang tidak sesemrawut PKL Tanah Abang. Mereka pun dianggap turut menghiasi sisi jalan dengan keberadaan tanaman-tanaman hias yang mereka jual. Namun keberadaan mereka di bahu jalan dianggap mengganggu dan membahayakan pejalan kaki.

"Prinsipnya tanaman kita juga suka, di trotoar ada tanaman hijau, bagus itu kita suka. Yang dimaksud Pak Gubernur, Jakarta menjadi kota yang modern, tertata rapi tapi manusiawi," terangnya.

"Artinya apa? Anda rapi, tapi kalau pejalan kaki harus tertabrak mobil karena pedestrian dijadikan tempat dagang. Itu tidak manusiawi lho," tuturnya.

Dia mengatakan, selama ini dalam melakukan penertiban PKL yang berjualan di bahu jalan, tidak semuanya digusur. Sebagian ada yang diperbolehkan berjualan di beberapa gedung milik swasta, atau hanya diminta untuk bergeser tidak jauh dari lokasi tempat berjualan sebelumnya. Seperti yang diperintahkan oleh para pedagang tanaman hias tersebut.

Langkah Pemprov DKI itu, kata Ahok, berarti tidak tegas. Namun pihaknya selama ini belum menemukan banyak lokasi pasar yang dapat menampung ratusan PKL. Karena itu, pihaknya sedang merencanakan beberapa lokasi jalan yang akan dijadikan lokasi pasar malam bagi PKL.

"Sebelum kita menemukan banyak lokasi pasar, kita mau membuat pasar malam di beberapa lokasi jalan yang tidak ramai. Kita pengin PKL itu tertata rapi," ujar Ahok. (Frd/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya