Prajurit TNI Jadi Politisi, Wiranto: Lepas Jabatan dan Baju Dulu

Mantan Panglima TNI Wiranto menentang anggota TNI ikut berpolitik. Kecuali yang bersangkutan sudah melepas jabatan serta keanggotaan di TNI.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 04 Sep 2013, 12:34 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2013, 12:34 WIB
wiranto-pendobrak130527c.jpg
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan anggotanya tidak boleh terlibat di ranah politik karena dapat mengganggu kenetralan. Hal itu disambut baik mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Wiranto. Menurutnya, larangan bagi anggota TNI terjun ke politik sudah dilakukan sejak dulu.

"Sejak dulu saya ngomong seperti itu. Saya justru yang menyarankan jangan seperti itu. Ada keinginan TNI boleh memilih, saya menentang keras," kata Wiranto usai menghadiri serah terima jabatan Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (4/9/2013).

Sebagai mantan Panglima TNI, Wiranto mengaku sangat memahami kondisi jika anggota TNI terjun ke dunia politik. Karena terjun ke dunia politik akan mengganggu soliditas dan persatuan TNI.

"Saya justru menyayangkan jika ada oknum yang mengajak TNI ke sana ke mari," lanjutnya.

Seharusnya, menurut Wiranto, bagi anggota TNI yang ingin terjun ke politik harus lebih dulu melepas jabatan atau keluar dari anggota TNI. "Harus begitu, ksatria. Kalau ada prajurit TNI yang mau masuk ke ranah politik harus lepas jabatan, lepas baju, jadi politisi. Harus seperti itu," tegasnya. (Ado/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya