Ahok: Saya Ingin Punya Kapal Pesiar, Tapi Tidak Korupsi!

Walaupun harus mati demi memberantas korupsi, Ahok rela.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 30 Okt 2013, 13:10 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2013, 13:10 WIB
ahok-130321b1.jpg
Walaupun harus mati demi memberantas korupsi, Ahok rela. Korupsi tak ada dalam kamusnya, meski Wakil Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu masih berhasrat memiliki segudang kekayaan.

"Saya sudah pilih, kalau harus melawan korupsi, mati terhormat," ujar Ahok dalam acara Semiloka Koordinasi dan Supervisi (KORSUP) Pencegahan Korupsi di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (30/10/2013).

"Saya juga pingin punya kapal pesiar, punya kuda, punya ranch (peternakan). Sama! Tapi harus dapatkan secara benar," ucapnya.

Maka Ahok tak akan menolerir praktik korupsi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Segala bentuk penyelewengan pada anggaran 2013 masih dimaafkannya. Namun jangan harap, Ahok akan maklum pada 2014 mendatang. Siapapun oknum yang menyelewengkan anggaran akan diseret ke meja hijau.

Mantan Bupati Belitung Timur itu pun berharap, seminar dan lokakarya ini dapat membantu meningkatkan tindakan pencegahan terhadap praktik korupsi. Khususnya di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

"Nah tentu kita harapkan semiloka ini, pengalaman kita terus bertambah, Bagaimana pencegahan-pencegahan korupsi yang harus kita lakukan," kata Ahok.

Hal ini pun disambut baik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Direktur PP LHKPN KPK yang juga PLH Deputi Pencegahan Korupsi Cahya Hardianto Harefa, berharap para PNS di DKI bisa turut membantu mencegah korupsi.

"Kami harap bapak-ibu menjadi perpanjangan tangan KPK. Saling koordinasi dalam program pencegahan korupsi. Kalau ada permainan silakan segera lapor ke kami. Kami juga berharap bapak ibu bisa memahami betul arti dari gratifikasi. Karena umumnya kasus penyuapan itu yang paling tinggi," pungkas Cahya. (Ndy/Mut)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya