Indonesia-Korsel Kembangkan Generasi Baru Pengganti Pesawat F16

Kerja sama ini sekaligus untuk mengganti pesawat tempur jenis F5 Tiger milik Indonesia yang sudah digunakan sejak 25 hingga 30 tahun lalu.

oleh Sugeng Triono diperbarui 13 Feb 2014, 15:24 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2014, 15:24 WIB
pesawat-16-140213b.jpg
Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Korea Selatan dalam mengembangkan teknologi pesawat tempur generasi baru yang dianggap mampu bersaing atau bahkan dapat lebih sempurna dari pesawat jenis F16 yang sudah ada. Perjanjian yang diberi nama Korea Fighter Experiments (KFX)-Indonesia Fighter Experiments (IFX) berlaku hingga 2025.

Menurut Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, kerja sama ini sekaligus untuk mengganti pesawat tempur jenis F5 milik Indonesia yang sudah digunakan sejak 25 hingga 30 tahun lalu.

"Mengenai pengganti F5, memang dari TNI AU sudah mengajukan ke Kemenhan untuk mengganti Skuadron F5. Karena seperti diketahui Skuadron F5 Tiger ini sudah dipakai TNI AU 25 hingga 30 tahun," ujar Purnomo Yusgiantoro di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (13/2/2014).

Sementara itu, Presiden Korean Aerospace Industries (KAI) Ha Sun Yong selaku perwakilan Korea Selatan dalam kerja sama ini mengungkapkan, pesawat yang akan dikembangkan kedua negara ini nantinya juga akan punya pasar lebih besar dari F16 yang termasuk jenis paling laku di dunia.

"Boleh kami jelaskan, pengganti dari F16 pada tahun 2025 akan sangat dibutuhkan. Saat ini pesawat F16 sudah ada di pasaran sebanyak 4.000 sampai 4.500 unit. Kita bisa bayangkan pasar yang nanti," kata Ha Sun Yong.

"F16 adalah best seller. Saat ini kami sedang kerja sama untuk membuat pengganti yang lebih baik. Dan level dari pesawat yang kami kembangkan ini level premiun, artinya levelnya mirip dengan F16 tapi lebih tinggi lagi," lanjutnya.

Sedangkan dalam hal teknologi, pada proyek ini, KFX-IFX juga sangat memperhatikan masalah transfer teknologi, salah satunya mengenai suku cadang.

"Dan saya rasa saudara sekalian tertarik dengan transfer teknologi yang berlangsung. Karena, proyek ini pasti di dalamnya ada transfer teknologi. Kami juga memandang penting suku cadang, kami berjanji memenuhi suku cadang di masa mendatang," kata Ha Sun Yong.

Ha Sun Yong menyatakan, alasan Korea memilih Indonesia sebagai mitra pengembangan pesawat tempur antara lain karena kedua negara memiliki pengalaman dalam hal tersebut.

"Saya percaya proyek ini akan sukses. Dari segi teknologi Indonesia juga punya kesamaan dalam mengembangkan kapal terbang maupun helikopter pengalaman tersebut sama dengan pengalaman kami di KAI. Ada upaya penggantian F5 tahun 2025, tentunya sudah saatnya pensiun. Kami melihat KFX-IFX ini dikembangkan secara waktu sangat cocok maupun secara tekonologi," tandas Ha Sun Yong. (Mvi/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya