Bila Proyek Monorel Gagal, Ahok: Saya Kasih ke PT Transjakarta

Pemprov DKI memberikan waktu selama 3 tahun kepada PT Monorail Jakarta untuk membangun monorail sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 20 Feb 2014, 10:05 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2014, 10:05 WIB
ahok-140220a.jpg
Wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama cukup kesal melihat kinerja PT Jakarta Monorail (JM). Bila PT JM gagal membangun monorel, maka proyek yang nilainya mencapai Rp 15 triliun itu akan diserahkan kepada Transjakarta yang sebentar lagi akan berbentuk BUMD.

"Kalau sampai proyek tersebut nggak selesai, saya kasih saja PMP (penyertaan modal pemerintah) ke PT Transjakarta. Biar dia yang ngerjain. Kita jadinya untung kan?" ujar pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Kamis, (20/2/2014).

Politis Partai Gerindra itu menegaskan, pihaknya memberikan waktu selama 3 tahun kepada PT JM untuk membangun monorel sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Hal tersebut telah tertuang dalam perjanjian kerjasama (PKS) dimasukkan persyaratan PT JM jika gagal membangun monorail dalam tempo waktu tersebut, maka bangunan yang tertanam akan menjadi milik Pemprov DKI.

"Kalau PKS dulu kan nggak ada persyaratan itu. Makanya mau kita sodorin kontrak baru. Sekarang sudah diserahkan dan tinggal dibahas mereka. Pokoknya kalau mangkrak, semuanya punya kami. Karena tiang pancangnya ada di atas lahan kami," tegas Ahok.

Tak hanya menjadi milik Pemprov DKI, lanjut Ahok, pembangunan fisik monorel tetap akan dilanjutkan tanpa PT JM dan  akan diserahkan ke PT Transjakarta. Tentunya, karena tinggal melanjutkan pembangunan, Ahok yakin monorel dapat dikerjakan Transjakarta dengan mengandalkan pembiayaan PMP yang diberikan kepada Pemprov DKI.

"Kalau kita nekat terusin pembangunan monorel, ya untung dong. Karena sekarang sudah setengah jalan," kata Ahok.

Ia pun mengutarakan, izin melanjutkan pembangunan monorail diberikan PT JM lantaran Gubernur Jakarta Joko Widodo ingin mengatasi masalah kemacetan di Jakarta. Maka itu, cara apapun baik itu menyerahkan pembangunan transportasi umum kepada swasta dilakukan, asalkan mampu mengatasi kemacetan di Jakarta.

"Kita akan melakukan segala cara. Siapa pun yang mau bangun, kita setuju. Tapi kalau nggak selesai, saya tidak mau ganti kamu punya duit. Kamu mau bikin pesawat layang-layang pun kita setuju, asal kamu ngga minta kami keluar uang," jelas Ahok.

Terkait pembangunan monorail, PT JM mengaku telah menyetujui syarat-syarat tersebut yang telah tertuang dalam perjanjian kerjasama. "Kan disodorin kontrak, apalagi kalau kamu bilang nggak perlu pakai kontrak, kita kerjakan dulu. Kita sih mau-mau saja. Berarti kamu yakin banget."

"Kalau nggak ada kontraknya lalu nggak jadi, yang bodoh. Kok belum ada kontrak sudah mau start saja," pungkas Ahok. (Rmn/Mut)

Baca juga:

Monorel Mandek, PT JM: Tanya Pemberi Izin Dong
Soal Monorel, Jokowi dan Ahok Berseberangan
Proyek Monorel Mandek, Ahok: Banyak Investor yang Mau Lanjutkan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya