Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari yang lalu saya berbagi rasa dengan teman-teman seangkatan dan para senior AKABRI, lewat sebuah pesan tertulis yang saya kirimkan ke group WA. Karena kemudian menjadi viral, maka saya postingkan kembali pesan tersebut di FB ini untuk menghindarkan pengeditan dari pihak lain.
Berikut adalah pesan saya tersebut, semoga bermanfaat:
Baca Juga
Kepada teman-teman yang ada di Old Soldier Group, saya mengucapkan terimakasih atas perhatian yang teman-teman berikan berupa ucapan-ucapan selamat Natal yang ditujukan bagi kami yang beragama Nasrani. Semoga damai dan kasih Natal mengisi relung-relung yang paling dalam dari hati kita.
Advertisement
Saya senang membaca banyak komentar di group ini, baik yang positif maupun kadang negatif terhadap pemerintahan sekarang. Tentu semua komentar merupakan masukan yang baik untuk mendukung pemerintahan dan kemajuan NKRI yang kita cintai bersama.
Pada kesempatan ini izinkan saya berbagi kepada Anda sekalian tentang apa yang sedang terjadi di pemerintahan. Saya berharap penjelasan ini paling tidak dapat memberikan sedikit gambaran terhadap apa yang kami lakukan.
Banyak nada negatif tentang pemerintahan ini misalnya mengenai tenaga kerja asing (Tiongkok), ideologi komunisme, penguasaan sumber daya alam Indonesia, investasi Tiongkok yang berlebihan di Indonesia, serbuan orang Tiongkok yang masuk illegal di Indonesia, dsb.
Semua permasalahan tersebut kami amati dengan cermat. Saya dapat meyakinkan teman-teman sekalian karena saya telah menggunakan wewenang yang diamanahkan kepada saya, untuk memeriksa langsung kebenarannya di lapangan.
Sebagai Menko, saya memiliki dan menggunakan berbagai instrumen untuk melakukan pengecekan terhadap setiap analisa-analisa atau pendapat-pendapat yang beredar di masyarakat.
Saya sudah mengirimkan tim khusus untuk terjun langsung ke tempat masalah. Saya juga berkomunikasi dengan beberapa Kapolda terkait, selain juga melakukan pengecekan kepada BIN. Dalam hal tertentu, bahkan saya sendiri yang melakukan pengecekan ke lapangan.
Dari semua rangkaian pemeriksaan tersebut, kami tidak menemukan bukti-bukti yang membenarkan isu-isu negatif yang saya sebutkan di bagian awal penjelasan ini, sehingga dapat kami simpulkan bahwa sebagian besar isu-isu negatif tersebut, sangatlah tidak benar.
Saya menyadari bahwa pemerintah tentu tidak juga 100 persen benar dalam segala hal. Dalam memimpin dan melaksanakan proses pembangunan ini tentulah masih ada kekurangan di sana sini. Maka dari itu, masukan dari teman-teman sekalian tetaplah kami butuhkan.
Tapi tentu semua masukan dapat kita sampaikan dengan arif dan bijaksana, karena kita tumbuh dewasa dengan didikan untuk melaksanakan tugas dengan tetap menjaga kehormatan korps.
Saya sendiri bersedia menerima dan memfasilitasinya. Bila teman-teman sekalian menemukan hal-hal yang dirasa aneh yang terjadi di luar, maka silakan langsung menghubungi saya.
Saya juga ingin membagikan kepada teman-teman tentang Presiden Jokowi yang saya kenal sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. Saya sendiri menyaksikan bahwa Beliau tidak berubah, masih tetap dengan hidupnya yang sederhana. Saya bisa memastikan, baik anak dan istrinya tidak terlibat bisnis apapun di pemerintahan.
Beliau berani membuat keputusan dan berani bertanggung jawab. Beliau bekerja keras, mulai dari tataran makro sampai detail, dengan tetap melakukan pengecekan. Itulah yang mendorong saya untuk bekerja secara keras membantu Beliau, karena saya percaya akan membawa kebaikan untuk NKRI yang kita sama-sama impikan.
Saya mungkin salah satu perwira yang beruntung memiliki cukup banyak pengalaman di pemerintahan. Pengalaman ini membuat saya dapat membanding-bandingkan beberapa model kepemimpinan, dengan tidak maksud menjelekkan siapapun. Tetapi saya lihat pemerintahan saat ini memiliki peluang yang sangat besar membawa Indonesia menjadi negara yang maju.
Saya percaya dan senang bahwa teman-teman sampai saat ini masih memberikan perhatian yang begitu besar untuk kemajuan NKRI, yang sudah kita bela dan jaga dengan segenap jiwa dan nyawa, sejak kita dulu sebagai perwira mengucapkan sumpah kita untuk tetap setia terhadap NKRI.
Sekarang pada usia yang beranjak senja ini, saya mengajak kita semua untuk sekali-kali menengok ke masa lalu, di mana kita beberapa puluh tahun lalu berada di Lembah Tidar, mengucapkan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit dengan penuh semangat, kesadaran bahwa itu yang terbaik untuk menjaga NKRI.
Saya percaya, jiwa itu masih hidup di relung hati kita yang paling dalam. Karena old soldiers never die, they just fade away!
Kepada teman-teman dan para senior, saya berjanji untuk terus menjaga NKRI dengan mempertaruhkan segala kemampuan yang saya punyai dan saya tidak akan melacurkan profesionalisme saya.
Jika ini pertama kalinya saya berkomentar agak panjang, itu karena saya tidak ingin melihat kita menjadi senang menikmati dan mengembangkan berita negatif. Saya percaya, kita semua jauh dari sikap seperti itu.
Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan kepada teman-teman yang baik, dan para senior yang saya hormati, bahwa saya masihlah Luhut Binsar Pandjaitan yang dulu Anda kenal.
Dalam usia seperti sekarang ini, saya merasa sudah menerima banyak sekali kemurahan dan berkat Tuhan. Mau apa lagi? Jikapun masih ada yang saya kejar saat ini, itu adalah kebahagiaan keluarga, istri, anak, dan cucu saya.
Seperti halnya saat ini, saya sedang meluangkan waktu merayakan Natal bersama keluarga di kampung halaman saya di pinggir Danau Toba sambil merenung dan berdoa semoga NKRI tetap utuh dan jaya.
Salam hangat dari pinggir Danau Toba.
Selamat Natal bagi teman-teman yang merayakannya.
(Tulisan ini sebelumnya diunggah di akun Facebook Luhut Binsar Pandjaitan pada 30 Desember 2016. Liputan6.com memuat kembali dengan seizin penulis.)Â