Kenapa Ban Balap Botak? Ini Jawabannya

Saat dilintasan balap, ban harus memiliki daya cengkram yang tinggi.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 18 Jan 2017, 13:46 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2017, 13:46 WIB
Lewis Hamilton
Lewis Hamilton menepuk-nepuk ban mobilnya setelah menjadi juara di Sirkuit Monza. Minggu (6/9/2015). (Action Images for Reuters/Hoch Zwei)

Liputan6.com, Bandung - Pernah nonton balapan MotoGP atau Formula One (F1)? Pasti sedikit memperhatikan pada bagian ban yang digunakan di arena balap justru terlihat halus atau botak.

Menurut Performance Development Plan Segment Manager PT Michelin Indonesia, Refil Hidayat, penggunaan ban yang terlihat botak bukan tak ada alasan.

Kata dia, saat di lintasan balap, ban harus memiliki daya cengkram yang tinggi. Artinya, tapak ban semua menempel ke aspal.

"Oleh karenanya saat di arena balap ban akan lengket dengan aspal. Karena cengkramannya kuat ke aspal. Jangan sampai seperti ini (jejak garis ban yang kosong di aspal)," ungkap Refil saat ditemui wartawan di di Hanggar Husain Sastranegara, Bandung, Jawa Barat‎, beberapa waktu lalu.

Dipercaya, ban dengan daya cengkram yang kuat dapat mengimbangi tenaga dari mesin. Kemudian, karet pada ban juga umumnya lebih lunak. 

Namun tentu saja, ban botak ini hanya bisa digunakan saat lintasan kering atau cuaca panas. Ketika cuaca basah atau hujan, ban yang memiliki alur atau grip lebih cocok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya