Liputan6.com, Jakarta - PT Nissan Motor Indonesia NMI selaku Agen Pemegang Merek (APM) mobil Nissan di Indonesia telah meluncurkan Nissan X-Trail Hybrid pada 2015 lalu.
Namun, berdasarkan data penjualan wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Nissan X-Trail Hybrid hanya terjual 10 unit saja sepanjang 2017. Sedangkan pada 2016, SUV tersebut hanya mampu terjual 4 unit saja.
Advertisement
Baca Juga
Jadi wajar saja jika X-Trail Hybrid memang jarang terlihat di jalan raya, khususnya di Ibu Kota.
“Kalau jarang kelihatan di jalan berarti apa? Hybrid ini tergolong barang mewah yang pajaknya masih mahal, ongkos produksinya pun masih mahal. Saya rasa merek-merek lain juga ngomong kok, bukan cuma Nissan saja,” kata Vice President Director of Marketing and Sales PT NMI, Davy J Tulian, saat ditemui di kawasan Serpong, Tangerang, beberapa waktu lalu.
selanjutnya
Berkaitan dengan penjualan kendaraan ramah lingkungan, menurutnya, semua pihak harus bersinergi.
“Artinya semua stakeholder harus siap, untuk bahan bakarnya, kalau untuk kendaraan listrik ya dari segi infrastrukturnya, kalau dari pemerintah sistem perpajakannya, dan pemain otomotif menghadirkan kendaraan dengan harga yang serendah-rendahnya,” paparnya.
“Saya rasa mobil hybrid sudah cukup visible di Indonesia, asal ada sedikit improvement untuk aturan perpajakan di Indonesia. Kalau untuk full electric masih agak jauh," lanjut dia.
Advertisement