Polemik Balapan F1 soal Mesin dan Suara

Menurut mantan bos Michelin Pierre Dupasquier, F1 dapat terus bertahan, meski tak ada lagi ciri khas mobil F1 dengan mesinnya yang besar dan suara menggelegar.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 06 Mei 2018, 16:19 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2018, 16:19 WIB
F1, F1 GP Australia 2018
Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton sempat memimpin pada awal balapan F1 GP Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Minggu (25/3/2018). Vettel memenangi balapan dengan selisih 5,036 detik dari Hamilton. (AP/Rick Rycroft)

Liputan6.com, Jakarta - Ajang balap Formula One (F1) kini sedang hangat diperbincangkan lantaran berbagai regulasi yang dikeluarkan pihak penyelenggara. Salah satunya soal mesin dan suara.

Menurut mantan bos Michelin Pierre Dupasquier, F1 dapat terus bertahan, meski tak ada lagi ciri khas mobil F1 dengan mesinnya yang besar dan suara menggelegar.

 

Pierre menganggap era mesin V10 khas balapan F1 telah berakhir satu dekade lalu. 

Akan tetapi, Liberty Media selaku pemilik balapan F1 justru ingin mengembalikan era itu pada 2021 mendatang. Namun, Dupasquier berpendapat generasi baru akan menyesuaikan dengan perkembangan zaman modern.

“Anak muda sekarang memiliki kategori yang berbeda. Apalagi dengan games konsol yang mereka mainkan juga sudah memasuki era berbeda dan mereka saat ini setiap hari sudah melihat mobil hibrida dan listrik,” kata Dupasquier seperti dilansir Wheels24, Sabtu (5/5/2018).

“Pada akhirnya mereka akan berpikir mengapa mobil-mobil F1 begitu banyak membuat kebisingan,” ungkapnya. 

Dia menyatakan, memutar F1 seperti ke masa lalu akan menjadi langkah yang salah. “Tidak ada yang mengerti soal mesin tua di zaman dan jalanan yang serba modern ini,” pungkasnya. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Begini Cara Mudah Jadi Pembalap F1

Menjadi Pembalap F1 Dengan Mudah, Begini Caranya (Foto:Youtube)
Menjadi Pembalap F1 Dengan Mudah, Begini Caranya (Foto:Youtube)

Untuk menjadi seorang pembalap F1 memang tidah mudah, perlu bakat, kerja keras, dan juga keberuntungan. terlebih, balap 'jet darat' ini memiliki risiko yang sangat tinggi, bahkan bertaruh nyawa.

Namun jangan khawatir, kini ada game yang bisa menjadikan Anda pembalap F1 dengan mudah. Memang seluruh mobilnya virtual, namun sensasi menjadi pilot di balik kemudi 'jet darat' tetap terasa.

Melansir Carscoops, Selasa (1/5/2018), bagian terbaik dari game F1 Esport ini, tidak perlu jadi pembalap profesional. hanya dibutuhkan salinan code master F1 2017, dan akun online yang terdaftar, baik untuk Xbox Live, PlayStation Network atau Steam (untuk pengguna PC).

Dalam game ini, hanya ada 40 pemain top yang mendapatkan kesempatan untuk bersaing dalam Pro Draft. Peserta di babak ini, bakal mendapatkan kontrak dari tim Formula 1 yang sebenarnya, dan menjadi pengemudi resmi Esport.

Syarat untuk menjadi Pro Draft pada Juli mendatang, peserta harus menjadi salah satu dari 10 pengemudi tercepat di masing-masing platform, yaitu Xbox, PS4, PC.

Lalu, peserta juga harus menjadi bagian dari live-streaming di sekitar sirkuit International Shanghai.

Memang, pemenang game ini tidak akan mendapatkan semua kehidupan mewah dan glamour pembalap F1.

Namun, bisa saja pekerjaan dari Mercedes AMG Petronas, Red Bull Racing, Force India, Williams, Renault Sport F1, Haas F1, McLaren, Toro Rosso, atau Alfa Romeo Sauber bisa didapatkan hanya dengan bermain game.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya