Mercedes Percaya Mesin F1 Tanpa Batas, Apa Maksudnya?

Bos Mesin F1 Mercedes, Andy Cowell yakin mesin ini masih mampu untuk dikembangkan.

oleh Arief Aszhari diperbarui 20 Mei 2018, 12:11 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2018, 12:11 WIB
Valtteri Bottas, Mercedes, F1 GP China
Pembalap Mercedes, Valtteri Bottas, finis kedua di belakang Daniel Ricciardo pada balapan F1 GP China, Minggu (15/4/2018). (AP Photo/Andy Wong)

Liputan6.com, Jakarta - Regulasi penggunaan mesin V6 turbohibrida di ajang balap Formula 1 (F1) memang sudah dimulai sejak 2014. Sejak saat itu, Mercedes-Benz selalu mampu menjadi yang terbaik, dengan menyabet gelar juara pembalap dan juga konstruktor.

Namun, musim lalu Ferrari bangkit, dan mampu bersaing dengan pabrikan asal Jerman tersebut. bahkan, pabrikan yang bermarkas di Maranello ini telah merebut tiga pole position dari lima kualifikasi di ajang balap 'jet darat' tahun ini.

Melihat hal tersebut, Bos Mesin F1 Mercedes, Andy Cowell yakin, mesin ini masih mampu untuk dikembangkan. Meskipun regulasi mesin ini sudah berlangsung empat tahun, namun masih ada ruang untuk berkembang.

"Menurut saya, batasan (mesin) itu tidak ada. Saya pikir, kita masih bisa mendapat peningkatan mesin," jelas Andy seperti dikutip Motorsport.com, Minggu (20/5/2018).

Lanjutnya, setiap pekan, Andy selalu bisa mendengar teknisi-teknisi Mercedes yang selalu punya cara untuk membuat mesin V6 turbohibrida miliknya lebih berperforma dan efisien.

"Saya menikmati persaingan, untuk membuktikan ide tersebut bisa bekerja dengan baik dan reliabel. Jadi, keempat pabrikan akan terus berkembang, tanpa batasan," tambahnya.

Komentar Ferrari

Sementara itu, Mattia Binotto, Direktur Teknis Ferrari, setali tiga uang dengan Andy, pabrikan berlambang kuda jingkrak ini juga percaya mesin F1 bisa terus meningkat.

"Bagi para teknisi, tidak ada yang namanya batasan. menurut saya, kita sudah melihat ini sejak tahun-tahun lalu, dan bagaimana kami bisa selalu meraih peningkatan, setiap tahunnya," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya