Liputan6.com, Jakarta - Musim hujan di Indonesia belum berakhir. Hujan besar disertai petir dan angin tentu membuat pengguna jalan khawatir. Bahkan, mobil sebenarnya juga bisa tersambar petir. Jika begitu, aman tidak penumpangnya?
Melansir Carsifu, Allgemeiner Deutscher Automobil-Club (ADAC) yang merupakan klub mobil terbesar di Jerman, menyebut bahwa mobil yang tersambar petir tak akan membahayakan penumpangnya.
Advertisement
Baca Juga
Sebab, menurut ADAC, mobil seperti sangkar Faraday, yang mana badan logamnya mengalihkan muatan listrik langsung ke tanah. Hal ini juga berlaku untuk mobil convertible (atap terbuka) yang dilengkapi dengan batang logam yang mengarahkan arus listrik.
Selain itu, rangka kaca depan, batang, dan mekanik atap juga membantu untuk menjadi sangkar Faraday. Tentu saja, sistem itu bekerja jika atap mobil ditutup.
Â
Selanjutnya
Jika berkendara dalam kondisi badai, hal pertama yang harus dilakukan adalah menutup jendela, menarik semua antena jika memungkinkan, dan jangan sampai menyentuh bagian logam yang berada di bodi mobil.
Jika petir menyambar kendaraan secara langsung, hal itu bisa menyebabkan kerusakan pada elektronik, cat atau ban. ADAC menyarankan agar ban diperiksa di bengkel khusus setelah sambaran petir.
Hanya saja ADAC tak memberikan gambaran risiko spesifik atau tambahan untuk mobil listrik. Tapi, perlu diperhatikan jika model mobil yang seluruhnya terbuat dari plastik (konstruksi plastik) yang diperkuat dengan kaca, itu tak akan memberikan perlindungan yang baik.
Namun, lapisan luar aluminium atau plastik yang menutupi bingkai logam juga akan bertindak seperti sangkar Faraday.
Sumber: Otosia.com
Advertisement