Liputan6.com, Jakarta - Mobil betransmisi otomatis atau matik menawarkan kemudahan saat berkendara. Mengoperasikannya pun terlihat sederhana, hanya butuh menginjak pedal gas dan pedal rem.
Tapi nyatanya, masih banyak yang salah kaprah saat mengendarai mobil matik. Tak sedikit kesalahan tersebut berujung petaka. Selain itu, perilaku tersebut bisa mengurangi usia pakai komponen mobil.
Advertisement
Baca Juga
Maka itu, para pengendara mobil matik ada baiknya untuk memahami karakter mobil dan mengendarainya sesuai aturan. Melansir laman Auto2000, berikut aturan dasar mengendarai mobil transmisi otomatis:
1. Posisi tuas di P (parkir) adalah posisi yang dianjurkan saat menyalakan mesin. Beberapa mobil tak bisa menyala jika posisi tuas tidak di posisi P. Hal ini untuk menghindari risiko mobil melompat saat mesin dinyalakan.
2. Injak juga pedal rem untuk menghindari mobil melompat karena tuas tidak berada di P. Prosedur ini sudah baku untuk mobil transmisi matik Toyota dan mobil tidak bisa dinyalakan jika rem tak diinjak.
Berhenti Lama
3. Saat berhenti dalam waktu lama dan mesin nyala, seperti ketika menunggu lampu hijau nyala, posisikan tuas transmisi di N (netral) dan tarik tuas rem parkir sebagai pengaman.
4. Jangan menaruh tuas di D (drive/jalan) dan menginjak pedal rem saat berhenti dalam waktu yang lama. Seperti ketika berhenti di lampu lalu lintas. Sebab rem bisa cepat panas dan ada kemungkinan mobil bergerak maju begitu saja saat kaki melepaskan rem.
Advertisement
Posisikan Tuas Transmisi
5. Saat parkir, posisikan tuas di P dan tarik rem parkir. Kecuali saat parkir paralel, jangan lupa aktifkan Shift Lock untuk melepas pengunci tuas transmisi sehingga bisa memindahkanna ke posisi N.
6. Ketika berhenti di jalan menanjak karena macet, jangan menekan pedal gas untuk menahan mobil karena akan membuat tansmisi panas. Cukup lakukan langkah nomor 3.
7. Secara alami, mobil akan bergerak maju atau mundur saat tuas dipindah ke D atau R, makanya selalu injak pedal rem saat memindahkan tuas transmisi agar perpindahan berlangsung halus dan mereduksi potensi mobil lompat.
8. Usahakan untuk tidak mengandalkan posisi D saat menghadapi turunan, apalagi yang curam atau panjang. Meski tidak seefektif transmisi manual, tapi pengemudi bisa memanfaatkan efek engine brake dengan memindahkan tuas gigi 3, 2, atau L sesuai kebutuhan.
Butuh Power dan Tempo
9. Posisi gigi lebih rendah juga bisa dipakai saat membutuhkan power dan tempo cepat, seperti ketika menyalip atau di jalan menanjak, sesuai kebutuhan di jalan.
10. Perlakukan mobil secara halus, seperti sedikit mengangkat pedal gas saat gigi otomatis pindah atau tidak menginjak pedal gas ketika tuas digeser untuk menjaga kondisi transmisi otomatis agar tidak mudah cepat rusak.
11. Meski sudah hafal, sesekali tengok posisi tuas transmisi supaya tidak salah memposisikan dan pastikan posisinya tepat seperti ketika memindahkan ke gigi R.
12. Karena rem menjadi perangkat penting untuk mobil transmisi otomatis dan menjadi andalan di berbagai situasi, maka rawatlah rem mobil secara rutin dengan melakukan servis berkala di bengkel resmi.
Sumber: Otosia.com
Advertisement