Liputan6.com, Jakarta - Hingga saat ini, sejumlah pabrik otomotif di Cina, terutama di Wuhan, masih belum beroperasi lantaran wabah virus Corona. Hal tersebut tentu saja memiliki dampak besar pada ekonomi dan rantai pasokan global.
Melansir BBC, beberapa pembuat mobil menghadapi ancaman kekurangan suku cadang. Pasalnya, pengusaha di seluruh Cina telah diperintahkan untuk tetap tutup setelah liburan tahunan, sebagai bagian dari upaya pihak berwenang untuk membendung penyebaran virus Corona.
Advertisement
Baca Juga
Melihat hal tersebut, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra mengaku produksi mobil pabrikan Jepang tersebut tak mengalami gangguan.
"Sampai hari ini belum ada pengaruh. Kami enggak ada ekspor ke Cina. Untuk Jepang juga belum ada pengaruh," kata Amel di Sunter, Jakarta Utara.
Meski demikian, Daihatsu menyebut masih harus mengecek dengan detail apakah ada komponen dari supplier yang didatangkan dari Cina. Apabila terdapat komponen dari Negeri Tirai Bambu, tentu pengaruh pada produksi akan terjadi.
"Tapi mesti kita cek, apakah ada supplier yang mendatangkan komponen dari Cina. Kalau memang ada bisa saja ada pengaruhnya. Tapi kalau enggak ada, bisa saya pastikan tidak ada pengaruhnya," tuturnya.
Pukulan Telak Industri Otomotif
Dengan banyaknya produsen suku cadang mobil yang tutup di Cina, kemngkinan menghantam industri kendaraan global secara khusus. Â
Nissan dan PSA Group, sebagai produsen merek Peugeot dan Citroen masih akan menutup pabriknya hingga Jumat, pekan ini. Sedangkan VW, BMW, Toyota, dan Honda berencana untuk memulai kembali produksinya di Cina, pekan depan.
Pada saat yang sama, pembuat suku cadang mobil Perancis, Valeo akan menutup tiga pabriknya di Wuhan hingga setidaknya 13 Februari mendatang.
Pekan lalu, Hyundai telah menghentikan produksi di luar Cina, karena kekurangan suku cadang yang disebabkan oleh virus Corona. Fiat Chrysler juga memperingatkan mungkin harus menunda produksi di Eropa, karena tengah berjuan mendapatkan komponen yang cukup dari Cina.
Sedangkan Suzuki akan mulai memasok suku cadang dari luar Cina, karena khawatir produksinya di India sebagai pasar terbesar pabrikan berlambang huruf S ini terganggu karena wabah virus Corona tersebut.Â
Advertisement