Memilih Lampu LED, Pastikan Jangan Bikin Silau Pengemudi Lain

Lampu depan mobil atau headlight menjadi salah satu komponen penting saat berkendara

oleh Arief Aszhari diperbarui 31 Okt 2020, 18:09 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2020, 18:09 WIB
Suzuki Baleno
Usia pakai lampu utama new Baleno diklaim lebih tahan lama dan terdapat pula daytime running light (DRL) LED. (Septian / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Lampu depan mobil atau headlight menjadi salah satu komponen penting saat berkendara di malam hari. Selain berfungsi sebagai alat penerangan utama ketika malam hari, juga merupakan tanda atau isyarat untuk pengendara lain di depannya.

Ada berbagai jenis lampu utama yang beredar di pasaran, seperti halogen dan yang saat ini tengah marak digunakan, adalah LED. Lampu jenis ini semakin digemari, karena hemat energi dan lebih terang, serta tidak panas.

Dengan keunggulan tersebut, banyak pemilik mobil tahun lama yang mengganti lampu depannya, dari halogen menjadi LED.

Namun, yang perlu diperhatikan, jangan pernah memilih lampu LED dengan asal, sehingga yang didapat malah lampu yang sinarnya menyebar, kurang terang, bahkan mudah mati ketika terkena goncangan.

Nah, agar tidak salah pilih, berikut beberapa tips untuk memilih LED seperti disitat dari laman resmi Mobil88:

1. Perhatikan brand dan kualitas lampu

lampu depan jenis LED ini sangatlah beragam merk dan kualitasnya. Untuk lampu depan, pastikan pilih dengan kualitas terbaik dan dari merk yang sudah terpercaya.

Lampu LED dari merk yang sudah terpercaya dan memiliki kualitas yang baik, biasanya sudah memiliki sertifikasi IP (tahan air), tahan goncangan dan memiliki driver dan kualitas kabel dan solderan yang baik. Hal ini sangat berpengaruh kepada durabilitas lampu tersebut dan cahaya yang dihasilkan.

Lampu LED dengan merk abal abal dan kualitas seadanya biasanya hanya terlihat terang saja. Kenyataannya cahayanya menyebar dan tidak fokus sehingga membuat pengemudi menjadi kurang jelas melihat ke depan, selain itu LED abal-abal juga sangat silau apabila dilihat dari lawan arah karena sifatnya menyebar dan tidak fokus.

Durabilitas lampu LED abal abal juga biasanya hanya bertahan maksimal setahun saja.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2. Perhatikan Temperatur Warna dan Kegunaannya

Di dalam lampu depan mobil, tentu ada bermacam macam fungsi. Mulai dari lampu utama, lampu senja, lampu dim serta lampu kabut. Tentu untuk ini pemilik mobil harus menyesuaikan temperatur warna lampu LED, sesuai dengan kegunaan masing-masing.

Lampu utama bisa menggunakan temperatur 4300k (warna putih kekuningan) atau temperatur 6000K (warna putih bening).

Lampu dim, temperatur yang disarankan adalah 4300K agar tidak terlalu silau jika dilihat dari arah berlawanan. Sedangkan untuk lampu kabut disarankan menggunakan temperatur 3000K (kuning keemasan) atau 4300K (putih kekuningan) agar bisa tembus hujan dan kabut.

 

Konsultasi Lebih Dulu

Sebagai informasi, mengubah sesuatu di luar standar mobil tentu harus memperhatikan kompatibilitas. Ini berlaku juga dengan lampu LED, memang secara teori lampu LED dan halogen sama sama lampu, namun tentu mempunyai bentuk kelistrikan yang berbeda.

Di beberapa mobil Eropa misalnya mengharuskan lampu harus menggunakan teknologi CANbus agar tidak muncul sensor peringatan di dashboard.

Sebaiknya, konsultasikan hal ini kepada mekanik spesialis agar lampu LED yang dipasang dapat menyala sempurna dan tidak mengganggu sistem kelistrikan mobil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya