Liputan6.com, Baubau - Setelah sukses menjelajahi IKN di Kalimantan Timur pada Januari lalu, dan Sumba pada Maret 2022, Daihatsu Terios 7 Wonders kali ini mengeksplorasi pesona keindahan alam Baubau, Sulawesi Tenggara, dengan tema “Beautiful Baubau Exploration”, pada tanggal 20–23 September 2022.
Program ekspedisi atau petualangan ini bertujuan untuk menjelajah destinasi bersejarah, situs budaya kearifan lokal, serta keindahan nusantara di Baubau, Sulawesi Tenggara. Pun sekaligus membuktikan ketangguhan Terios sebagai ‘Sahabat Petualang’ di berbagai kondisi dan medan jalan.
Baca Juga
“Ekspedisi Terios 7 Wonders merupakan ajang pembuktian untuk menunjukkan performa Terios dalam dibawa berpetualang, sekaligus memberikan kebanggaan bagi masyarakat Indonesia melalui beragam kekayaan budaya, kearifan lokal, hingga pesona keindahan alam nusantara,” ujar Rudy Ardiman, Domestic Marketing Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Advertisement
Pada petualangan Daihatsu Terios 7 Wonders selama 4 hari ini, tim ekspedisi menjelajahi 7 destinasi dengan rute sejauh sekitar 150 km. Perjalanan dimulai dari Pantai Nirwana, Kampung Sula’a, Benteng Keraton Buton, Istana Malige, Pantai Batu Sori, Air Terjun Samparona, dan Bukit Rongi.
Wonders 1-3
Pada hari pertama, kami berkunjung ke Pantai Nirwana (Wonders 1) yang sangat terkenal keindahan suasana dan ombak yang sangat tenang. Pantai ini menyuguhkan pasir putih dan panorama sunset, cocok untuk snorkelling. Air lautnya cukup jernih dan jarak pandangnya cukup jauh bagi para penyelam.
Setelah menikmati pesona bawah laut yang menawan, perjalanan dilanjutkan ke kampung Sula’a (Wonders 2) yang terletak di Kecamatan Betoambari.
Tempat ini ditetapkan sebagai pusat produksi tenun khas Buton sejak tahun 2018 oleh Pemerintah Kota setempat. Kain tenun khas Buton di Kampung Sula’a merupakan kerajinan yang masih tetap mempertahankan teknik tenun manual dalam proses pembuatan kainnya dan memiliki warna dan motif menarik serta sesuai perkembangan zaman.
Pada destinasi ke-3, tim ekspedisi mengunjungi Benteng Keraton Buton (Wonders 3). Lokasi ini merupakan bekas ibu kota kesultanan Buton, obyek bersejarah yang dibangun oleh Sultan Buton III, La Sangaji (Sultan Kaimudin) abad-16.
Benteng ini memiliki bentuk arsitek unit berupa lingkaran dengan panjang keliling 2.740 meter dengan 12 pintu gerbang dan 16 meriam. Sebagai benteng terkokoh dijamannya, Benteng Keraton Buton mendapat penghargaan dari Museum Rekor Muri (MURI) dan Guiness Book Record September 2016 sebagai benteng terluas di dunia dengan luas 23,375 hektar.
Konon, benteng dibangun selama 6 tahun dengan batu yang direkat putih telur.
Advertisement
Wonders 4-5
Selanjutnya, Kami menuju Istana Malige (Wonders 4) yang dibangun pada tahun 1930-an sebagai kediaman Sultan Buton ke-37 Muhammad Hamidi. Istana yang terbuat dari kayu jati dan wola ini merupakan simbol kemajuan arsitektur Buton dengan bentuk Malige, bersusun tiga dan semua pasaknya terbuat dari kayu tanpa menggunakan paku.
Selain itu Istana Malige dilengkapi ornamen berbentuk nenas dan naga, di mana nenas melambangkan masyarakat Buton dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi dan durinya melambangkan kemampuan bertahan dari segala serangan. Sedangkan naga melambangakan pemimpin berani dan berjiwa ksatria dalam mengambil keputusan.
Perjalanan hari ini ditutup dengan destinasi wisata Pantai Batu Sori (Wonders 5). Batu Sori merupakan situs batu karang yang tampak berdiri di tengah laut.
Mirip seperti batu besar yang mengapung, Batu Sori tampak indah dengan latar laut biru yang jernih dan lokasinya mengapung di atas lautan antara Pulau Buton dan Pulau Muna. Pada tahun 2019, tempat ini dibuatkan jembatan penghubung antara tepi pantai ke Batu Sori, beberapa gazebo, sampai dengan rumah istirahat bagi pengunjung yang datang berwisata.
Wonders 6-7
Pada hari berikutnya ekspedisi berlanjut ke 2 destinasi terakhir, yaitu Air Terjun Samparona (Wonders 6) dan Bukit Rongi (Wonders 7). Untuk menuju Air Terjun Samparona, kami diajak trekking melewati jalan setapak yang biasa digunakan oleh warga sekitar untuk mencari kayu dan rotan di dalam hutan Sorawolio.
Sepanjang perjalanan, tim ekspedisi menyeberangi beberapa anak sungai yang tidak terlalu dalam, naik dan turun tebing, serta menyisir sungai hingga kurang lebih 30 menit.
Dengan jarak tempuh sekitar 4 km, butuh waktu kurang lebih 1 jam untuk trekking menuju ke Air Terjun Samparona yang memiliki ketinggian sekitar 50 meter. Adapun tiga mata air terjun yang mengalir di sisi kiri dan kanan tebing.
Setelah berjalan kembali menuju mobil, kami mengunjungi destinasi terakhir di Bukit Rongi. Tempat ini merupakan salah satu ikon wisata masyarakat Buton-Baubau yang dikenal luas oleh Wisatawan sebagai "Bukit Teletubbies".
Advertisement
Daihatsu Terios
Selama ekspedisi di Baubau berlangsung, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menyiapkan Daihatsu Terios sebagai sarana transportasi. Mobil keluarga dengan gaya SUV ini menjadi pilihan ideal untuk melintasi berbagai medan selama acara berlangsung.
LSUV ini terbilang lengkap dari sisi fitur. Lampu depan dan belakang sudah menggunakan LED, kamera 360, eco idle, head unit bisa terkoneksi dengan handphone, keyless entry dengan tombol start stop dan masih banyak lagi.
Daihatsu Terios mempunyai ground clearance setinggi 220 mm, membuatnya ideal untuk melewati berbagai kondisi jalan.
Sektor keselamatan meliputi Anti-Lock Brake System (ABS) dan Electronic Brakeforce Distribution (EBD) pada seluruh varian, serta Vehicle Stability Control (VSC) dan Hill Start Assist (HSA) pada varian tertinggi. Terios juga mendapatkan empat buah airbags.
SUV andalan Daihatsu ini dibenamkan mesin 1.500cc 2NR-VE naturally aspirated yang menghasilkan tenaga 104 PS dengan torsi 136 Nm. Seluruh tenaga disalurkan ke roda belakang (RWD) melalui transmisi manual 5 percepatan atau girboks otomatis 4 percepatan.
Sumber: Otosia.com