Liputan6.com, Jakarta - Tidak semua pemilik mobil puas dengan tampilan pelek bawaan pabrik. Meskipun tidak bisa memenuhi selera semua orang, desain roda dari segi ukuran pelek dan ban tentu sudah disesuaikan dengan kemampuan mobil.
Namun, beberapa pemilik mobil ingin mengganti pelek dan ban agar kendaraannya terlihat lebih gagah dan menawan. Sebelum melakukan penggantian pelek dan ban, perlu dipahami beberapa aspek penting sebelum melakukan penggantian tersebut, agar tidak mengganggu kenyamanan dan keselamatan selama berkendara.
Dilansir daihatsu.co.id, setidaknya ada lima tips penting dalam menentukan pelek mobil yang sesuai, mulai dari ukurannya hingga profil ban yang digunakan.
Advertisement
Material yang digunakan
Secara umum, material yang digunakan untuk membuat pelek adalah logam ringan seperti baja billet, paduan logam, dan magnesium. Material-material tersebut memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan pelek yang terbuat dari baja konvensional. Penggunaan pelek yang lebih ringan dapat memberikan keuntungan dalam mengurangi bobot mobil secara keseluruhan.
Selain mengurangi bobot mobil, penggunaan pelek yang lebih ringan juga dapat mempengaruhi kinerja mesin. Dengan bobot yang lebih ringan, mesin tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memutar roda dan menggerakkan sistem pengereman. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan memberikan pengalaman berkendara yang lebih responsif.
Namun, ketika memilih pelek yang lebih ringan, perlu diperhatikan daya tahan pelek tersebut. Pelek yang terlalu ringan mungkin tidak cukup kuat untuk menahan beban mobil dan mungkin lebih rentan terhadap kerusakan.
Ukuran pelek mobil
Ketika memilih ukuran pelek untuk mobil, perlu untuk disesuaikan dengan ukuran standarnya. Hal ini dilakukan agar pelek cocok dengan bodi mobil dan terlihat simpel saat sudah dipasang. Tips ini berlaku untuk semua jenis mobil, baik sedan, hatchback, maupun SUV.
Perlu diingat bahwa penambahan ukuran pelek tidak boleh dilakukan sembarangan. Untuk menjaga kenyamanan mobil, cukup menambahkan ukuran pelek sekitar 2-3 inci dari ukuran standar. Sebagai contoh, jika ukuran pelek mobil Anda adalah 15-16 inci, maka sebaiknya ditambah menjadi 17 atau maksimal 18 inci.
Profil ban
Memilih ban yang tepat saat mengganti pelek sangat penting untuk memastikan kenyamanan dan keamanan saat berkendara. Penggunaan ban dengan profil yang terlalu tipis dapat berpotensi merusak bibir pelek jika menghantam lubang atau benda keras di jalan.
Selain itu, profil ban yang tipis juga dapat membuat sistem peredaman mobil terasa lebih keras, sehingga mengurangi kenyamanan saat berkendara. Oleh karena itu, perlu disesuaikan pemilihan ban yang tepat, berdasarkan kondisi jalan dan gaya berkendara masing-masing.
Offset (ET) pelek
Offset atau ET adalah dimensi yang menentukan jarak antara bagian tengah pelek dengan bagian terluar. Ukuran offset sangat penting karena akan memengaruhi pemasangan pelek yang aman dan indah dari segi estetika.
Jika offset yang digunakan tidak cocok, maka pelek akan terlihat terlalu menjorok ke dalam atau ke luar ruang roda, sehingga dapat mempengaruhi kinerja mobil.
Selain estetika, offset yang tepat juga dapat memengaruhi stabilitas dan handling mobil. Jika offset terlalu besar atau terlalu kecil, dapat mengubah sudut kemiringan ban dan mengganggu handling mobil.
Advertisement
Pitch Center Diameter
PCD (Pitch Center Diameter) adalah singkatan yang merujuk pada ukuran dan letak baut roda pada mobil. Apabila PCD mobil 4 x 100, maka peleknya menggunakan empat baut roda dan jarak antara baut adalah 100 mm. Beberapa ukuran PCD yang sering digunakan pada mobil antara lain 4 x 100, 4 x 114, 5 x 100, dan 6 x 139,7 mm.
Mengetahui ukuran PCD pada mobil sangat penting saat hendak mengganti pelek, lantaran harus disesuaikan dengan standar pabrikan. Jika memilih pelek dengan PCD yang tidak cocok, maka pelek tidak akan pas dan dapat mengakibatkan kerusakan pada baut roda dan sistem suspensi.
Sangatlah tidak disarankan untuk mengubah PCD bawaan dari mobil. Hal ini dapat memengaruhi kinerja mobil dan dapat mengakibatkan masalah pada sistem suspensi dan handling mobil.
Sumber: Otosia.com
Penulis:Â Arendra Pranayaditya