Nissan Investasi Besar untuk Produksi 2 Mobil Listrik di Inggris

Nissan mengatakan akan menggelontorkan dana sebesar US$ 1,4 miliar ke pabriknya di Inggris untuk bangun dua model listrik

oleh Arief Aszhari diperbarui 26 Nov 2023, 16:16 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2023, 16:16 WIB
Pabrik Nissan
Nissan Juke berada di posisi paling depan di pabrik perakitan Nissan.

Liputan6.com, Jakarta - Nissan akan menggelontorkan dana sebesar US$ 1,4 miliar ke pabriknya di Inggris untuk bangun dua mobil listrik. Kucuran investasi dari pabrikan Jepang ini, karena mendapatkan dukungan dari Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak yang sangat ingin menarik investasi asing.

Disitat dari Reuters, Nissan akan memproduksi versi listrik dari Qashqai dan Juke, yang diproduksi di Sunderland, timur laut Inggris. Selain itu, juga akan dibangun pabrik baterai ketiga serta proyek infrastruktur yang dibantu oleh mitra pembiayaannya.

Selain itu, proyek tersebut juga diharapkan dapat dukungan dari pemerintah. Nissan telah membuat model Leaf versi kendaraan listrik di Sunderland selama bertahun-tahun dan akan terus melakukannya, dengan baterai yang dipasok oleh pabrik kecil di lokasi tersebut.

“Menjadikan Inggris tempat terbaik untuk melakukan bisnis adalah inti dari rencana ekonomi kami,” ujar Perdana Menteri Rishi Sunak.

Sementara itu, Nissan sendiri tidak mengomentarai nilai subsidi atau jaminan apa yang diberikan oleh Inggris.

“Dukungan pemerintah selalu penting,” tambah Wakil Presiden Senior Manufaktur dan Rantai Pasokan Nissan, Alan Johnson.

"Diskusi sedang berlangsung dengan pemerintah, (dan) belum selesai," tukasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Negara Ini Jadi Saingan Terbesar Indonesia di Pasar Kendaraan Listrik

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Rachmat Kaimuddin mengatakan pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau kendaraan listrik merupakan bagian dari upaya transisi energi yaitu dengan mentransformasi industri dan menjaga lingkungan.

Ia menjelaskan bahwa pasar otomotif Indonesia merupakan yang terbesar di ASEAN. Rachmat menyebutkan industri ini merupakan sektor penting untuk Indonesia dan memiliki dampak luas terhadap ekonomi RI.

“Industri ini merupakan sektor yang penting untuk Indonesia. Dampak ekonominya juga sangat luas karena kita bukan hanya konsumen tapi juga produsen. Namun, kita juga harus melihat trend dunia yang mulai beralih ke kendaraan listrik,” ujar Rachmat dalam keterangannya, Rabu (8/11).Rachmat bilang sejak ratifikasi Paris Agreement tahun 2016, perkembangan kendaraan listrik global naik setiap tahunnya, seperti pada tahun 2022 yang naik menjadi 14 persen.

Menurutnya di regional, saingan terbesar Indonesia adalah Thailand yang pasar kendaraan listriknya telah mencapai 8 persen pada tahun 2023.

“Indonesia perlu mengantisipasi, jangan sampai nanti idustrinya terbentuk di Thailand besar, Indonesia tidak, terus nanti saat pasar sudah fokus di kendaraan listrik, jangan sampai semua kendaraan listrik kita buatan Thailand,” imbuhnya.


Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya