Liputan6.com, Jakarta - Menikmati mobil super Ferrari, dengan kecepatan luar biasa dan suara menggelegar menjadi banyak impian pecinta otomotif. Namun, apa jadinya, jika pabrikan asal Italia ini membuat roda empat listrik, yang tanpa suara.
Bos Ferrari, telah memberikan petunjuk, terkait masa depan mobil listrik Maranello yang masih jadi misteri.
Baca Juga
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan CNBC, dan disitat dari Motor1, CEO Ferrari Benedetto Vigna mengatakan bahwa para insinyurnya sedang mengerjakan "tanda tangan suara" yang akan "membangkitkan emosi" dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh beberapa mobil sport ikonik merek tersebut selama bertahun-tahun.
Advertisement
Vigna menambahkan bahwa Ferrari tetap berkomitmen pada performa, desain, dan pengalaman berkendara untuk mobil listrik masa depan, dengan menegaskan bahwa mobil listrik tidak diam.
Ferrari Akan Menggunakan Tenaga Listrik
Ferrari dan Porsche melakukan lobi keras di Uni Eropa untuk mendapatkan beberapa pengecualian agar dapat terus menjual mobil berbahan bakar fosil setelah larangan mesin pembakaran di benua itu diberlakukan pada tahun 2035.
Uni Eropa setuju, tetapi dengan syarat bahwa mobil-mobil tersebut harus ditenagai oleh bahan bakar elektrik yang netral karbon. Sementara itu, Ferrari berencana untuk meluncurkan supercar serba listrik pada Q4 2025.
Â
Mobil Listrik Ferrari
Namun selama tidak menyematkan label ngeri pada supercar masa depannya yang "tidak bersuara", penerimaannya akan sangat menarik, asalkan ia memenuhi kriteria lain, seperti desain dan performa yang menggairahkan dan menata ulang bagian dalam mobil yang biasanya diharapkan dari Ferrari.
Kabar baiknya, produsen mobil asal Italia ini mempertimbangkan teknologi EV sebagai sesuatu yang membuka pintu untuk inovasi, alih-alih perubahan regulasi yang memaksa.
"Jika Anda tahu teknologinya, Anda tahu bahwa Anda dapat melakukan banyak hal dengan mobil listrik," kata Vigna kepada saluran tersebut ketika ditanya tentang suara EV.
Advertisement