Liputan6.com, Jakarta - Regulator keselamatan otomotif Amerika Serikat mengatakan, telah membuka penyelidikan terkait recall 2 juta unit mobil listrik Tesla pada Desember lalu apakah sudah cukup memadai. Sebelumnya, kampanye penarikan kembali untuk pemasangan perlindungan autopilot Tesla, namun masih adanya serangkain kecelakaan yang terjadi.
Disitat dari Reuters, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) mengatakan pihaknya membuka penyelidikan, setelah menerima laporan 20 kecelakaan yang melibatkan kendaraan listrik yang sudah mendapatkan pembaharuan perangkat lunak autopilot baru.
Baca Juga
Investigasi baru ini, menambah tekanan regulasi terhadap fitur autopilot Tesla, saat sang CEO, Elon Musk gencar menawarkan fitur mengemudi tanpa supir ini.
Advertisement
Bahkan, pabrikan asal Negeri Paman Sam ini menawarkan uji coba gratis selama satu bulan untuk fitur tersebut, dan berencana mengungkap layanan robotaxi pada 8 Agustus mendatang.
Sementara itu, NHTSA mengatakan pihaknya memiliki kekhawatiran terkait 20 kecelakaan yang terjadi, serta hasil tes awal terhadap kendaraan yang sudah diperbaharui sejak akhir tahun lalu tersebut.
Selain itu, pada saat yang sama, NHTSA juga menutup penyelidikan terhadap autopilot yang berlangsung selama hampir tiga tahun. Hasilnya, bahwa sistem peringatan pengemudi Tesla lemah, dan tidak sesuai dengan kemampuan operasi autopilot yang permisif, sehingga menimbulkan celah keamanan yang kritis.
Penyelidikan Awal
Dalam penyelidikan awal yang dimulai pada Agustus 2021, NHTSA mengidentifikasi sedikitnya 13 kecelakaan Tesla yang melibatkan setidaknya satu kematian dan lebih banyak lagi yang cedera serius, di mana kesalahan penggunaan sistem oleh pengemudi diduga berperan.
NHTSA mencatat 54 laporan cedera serius dalam kecelakaan Autopilot yang melibatkan potensi kesalahan pengemudi. Kemudian, NHTSA juga memperhatikan bahwa recall Tesla pada Desember 2023, memungkinkan pengemudi untuk dengan mudah membatalkan pembaruan perangkat lunak.
Regulator tersebut mengatakan, Tesla telah mengeluarkan pembaruan perangkat lunak tambahan untuk mengatasi masalah yang menjadi perhatian, tetapi belum masuk ke dalam recall.
Advertisement