Kesepakatan PDIP dan PKS: Cagub DKI Harus Arif Bijaksana

PDIP dan PKS menggelar pertemuan membahas Pilkada DKI Jakarta 2017.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 31 Jul 2016, 10:23 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2016, 10:23 WIB
20160405-PDIP-Tim-Kampanye-Pilkada-Jakarta-Hasto-Kristiyanto-YR
Suasana acara Pelatihan Manajer Tim Kampanye Pilkada Serentak di kantor PDIP, Jakarta, Selasa (5/4). PDIP gelar pelatihan manajer tim kampanye untuk menghadapai Pilkada serentak mendatang. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar pertemuan membahas calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Plt Ketua DPD DKI Bambang Dwi Hartono menyatakan, pertemuan tersebut memang membahas Pilgub DKI. Namun keduanya belum bicarakan nama. Meski begitu, keduanya sepakat mencari pemimpin DKI yang arif dan bijaksana.

"Sepakat figur pemimpin seperti itu (arif dan bijaksana) kan tidak sulit diterjemahkan," ungkap Bambang kepada Liputan6.com, Sabtu, 30 Juli 2016 malam.

Wasekjen PDIP Ahmad Basarah menyatakan, pertemuan Ahok dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang semobil saat menuju Rapimnas Golkar pada Kamis 28 Juli malam, berujung buntu.

"Bahwa lobi-lobi Ahok dengan melibatkan Pak Jokowi sampai ngintilin satu mobil dengan Bu Mega saat menghadiri Rakernas Partai Golkar tadi malam, diduga menemui jalan buntu," ucap Basarah.

Dia pun menilai, respon Megawati yang mengatakan bahwa PDIP mempunyai mekanisme kepada Ahok itu membuktikan sesuatu.

"Adalah bukti bahwa Bu Mega tidak ingin mendukung Ahok di luar sistem yang telah Bu Mega buat dan tetapkan sendiri secara baku di PDIP," ungkap pria yang duduk di Komisi III DPR RI itu.

Menurut dia, dengan mengikuti mekanisme, hal ini penting bagi PDIP. "Saat ini kami sedang membangun penguatan sistem kelembagaan sebagai parpol modern, tapi tetap berjiwa kerakyatan. Tentu saja, hal tersebut tidak dapat dirusak oleh faktor kepentingan pribadi, seorang petualang politik seperti Basuki Tjahaja Purnama," ucap Basarah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya