Alasan Anies Baswedan Kunjungi Markas FPI

Anies menjelaskan mengapa ia mengunjungi markas Front Pembela Islam (FPI) pada 1 Januari lalu.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 03 Jan 2017, 17:51 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2017, 17:51 WIB
20161221- Cagub Anies Baswedan- Kota Bambu Utara-Jakarta- Helmi Fithriansyah
Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (tengah) menyalami warga saat sosialisasi di Kota Bambu Utara, Jakarta, Rabu (21/12). Dihadapan pendukungnya, Anies memaparkan beberapa program jika terpilih pada Pilkada 2017. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Baswedan menilai apapun yang terjadi di Jakarta akan memberi dampak ke seluruh Indonesia. Termasuk soal isu persatuan.

"Kita lihat aksi 212 bulan lalu adalah salah satu contoh nyata persatuan Indonesia yang diawali dari Jakarta," papar Anies saat di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2017).

Menurut Anies, Jakarta membutuhkan sosok pemimpin pemersatu, bukan pemecah belah. Pemimpin yang mampu menjadi jembatan seluruh kalangan di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Anies sempat menjelaskan mengapa ia mengunjungi markas Front Pembela Islam (FPI) pada 1 Januari lalu.

"Mereka (FPI) tetap warga Jakarta dan silaturahmi ke sesama warga Jakarta tidak ada masalah kan? Kita harus berhenti mengkotak-kotakkan dan bersatu demi kemajuan Jakarta," ujar mantan rektor Universitas Paramadina ini.

Jika terpilih, Anies pun berjanji senantiasa mengedepankan pendekatan dialog yang menyejukkan. "Kita tunjukkan bahwa Jakarta mampu menjadi acuan daerah lain, acuan persatuan di Indonesia," Anies memungkas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya