Bedah Rumah, Program di Blitar yang Bakal Diadopsi Djarot di DKI

Saat menjadi Wali Kota Blitar, Djarot membuat program bedah rumah. Kini program itu akan diterapkan di DKI Jakarta.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 21 Mar 2017, 08:02 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2017, 08:02 WIB
Djarot Saiful Hidayat
Djarot Saiful Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bertekat tak akan ada lagi warga Jakarta yang tinggal di rumah kumuh dan tak layak huni.

"Tidak boleh ada saudara kita yang tinggal di rumah yang kumuh dan tidak layak huni," ujar Djarot di Pejaten Jakarta, Senin 20 Maret 2017.

Oleh karena itu, pasangan calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ini akan meneruskan program Kampung Deret yang digagas Presiden Joko Widodo atau Jokowi sewaktu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Tak hanya itu, lanjut Djarot, jika dia dari Ahok terpilih kembali untuk memimpin Ibu Kota, maka akan membuat program Bedah Rumah.

"Kami ingin meneruskan Program Kampung Deret yang telah dilakukan sejak zaman Pak Jokowi, tetapi ada beberapa kendala yang kami hadapi. Daripada program pembenahan pemukiman kumuh berhenti, maka kami buat program bedah rumah," tuturnya.

Program bedah rumah tersebut, lanjut Djarot, untuk memperbaiki rumah yang sudah rusak, kumuh, dan tak layak huni. Tidak hanya itu, musala yang rusak juga masuk dalam program ini.

"Atapnya jangan bocor, lantainya jangan tanah supaya enggak TBC. Kita ganti (atap) dengan baja ringan semuanya, lantainya keramik, untuk rumah kumuh," kata dia.

Mantan Wali Kota Blitar ini mengatakan tugas bedah rumah ini akan dibebankan kepada Pasukan Merah. Djarot menjelaskan, dalam satu kelurahan akan direkrut sebanyak 20 orang petugas Pasukan Merah.

"Mereka (pasukan merah) akan dilatih agar mampu memperbaiki rumah, memasang keramik dan memperbaik MCK. Setiap kelurahan akan direkrut 20 orang untuk menjadi pasukan merah. Mereka akan dilatih dulu baru bekerja," terang dia.

Djarot yakin, program bedah rumah ini akan berhasil menangani pengentasan pemukiman kumuh di Jakarta. Djarot mengaku sudah berpengalaman dalam program bedah rumah di Blitar. Semasa menjadi Wali Kota, ia berhasil membedah 2.000 rumah.

"Sebanyak 2.000 rumah di Blitar berhasil kita bedah hingga sehat semua. Jadi kalau ada warga tidak mampu yang rumahnya perlu dibedah, beritahukan kami. Karena saya adalah Ketua Harian Penanggulangan Kemiskinan," tukas Djarot.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya