Ma'ruf Amin: Kalau Saya Kalah di Pilpres, Orang Pasundan Malu

Dia menuturkan, jika kalah, bisa jadi ke depan membuat masyarakat Jabar tidak dipercaya lagi sebagai wakil presiden. Apalagi menjadi Presiden.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Jan 2019, 13:43 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2019, 13:43 WIB
Ma'ruf saat memberikan kata sambutan di acara silahturahmi dengan para tokoh masyarakat sunda di Hotel Horizon, Bandung
Ma'ruf saat memberikan kata sambutan di acara silahturahmi dengan para tokoh masyarakat sunda di Hotel Horizon, BandungMa'ruf saat memberikan kata sambutan di acara silahturahmi dengan para tokoh masyarakat sunda di Hotel Horizon, Bandung

Liputan6.com, Bandung - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin, mengatakan, dirinya dan Jokowi harus bisa menang di Jawa Barat. Jika tidak, menurut dia, masyarakat Pasundan akan malu.

Hal ini diungkapkan Ma'ruf mengingat dirinya adalah masyarakat yang mempunyai darah Pasundan. Karenanya, masyarakat harus mendukung semaksimal mungkin.

"Kalau saya dan Pak Jokowi tidak menang di Jawa Barat, ini menjadi orang Jawa Barat, orang Pasundan, malu semua. Saya kira itu. Orang Pasundannya sendiri jadi wakil presiden, orang Jawa Barat dijadikan wakil presiden, kok malah di Jawa Barat kalah," ucap Ma'ruf saat memberikan kata sambutan di acara silahturahmi dengan para tokoh masyarakat sunda di Hotel Horison, Bandung, Sabtu (19/1/2019).

Dia menuturkan, jika kalah, bisa jadi ke depan membuat masyarakat Jabar tidak dipercaya lagi sebagai wakil presiden. Apalagi menjadi Presiden.

"Tapi kalau kita bisa memenangkan pilpres ini, maka orang percaya kepada Jawa Barat dan Pasundan ditampilkan tokohnya memenangkan pilpres, nanti pilpres yang akan datang, tidak hanya menjadi wakil presiden tapi akan dijadikan presiden. Karena itu kepercayaan, trust," ungkap Ma'ruf.

Untuk itu, kata dia, ini adalah ujian masyarakat Pasundan untuk bisa meraih kepercayaan warga Indonesia. Bahwa bisa memberikan kontribusi yang baik bagi negaranya.

"Mudah-mudahan masyarakat Indonesia tidak akan kecewa dengan masyarakat Jawa Barat karena tampil, mampu bisa memenangkan pilpres dan diberikan tanggungjawab saya memberikan kontribusi yang memaksimal membawa Indonesia yang berkeadilan, Indonesia yang seperti dinginkan oleh sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," jelas Ma'ruf Amin.

Menurut dia, sudah lama, Pasundan tidak punya tokoh menjadi pimpinan nasional. Terakhir adalah Umar Wirahadikusumah yang saat itu menjadi Wakil Presiden yang diangkat Soeharto pada tahun 1983.

"Makanya orang mengatakan, Orang Sunda ini asa aya tapi tak aya. Asa tak aya tapi aya. Artinya kita ada tapi sepertinya tidak ada, kalau dia ada seperti tidak ada. Karena memang belum bisa muncul sebagai pimpinan nasional," ungkapnya.

Karena itu, dirinya hadir sekarang, untuk mengangkat lagi masyarakat Pasundan di kancah nasional.

"Kalau dulu Pak Umar Wirahadikusumah orang Sunda yang jenderal. Kalau saya orang Sunda yang Kiai," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Konsep MU

Dalam acara yang sama, Ma'ruf Amin juga memperkenalkan MU sebagai konsep yang akan dibawa bersama Jokowi, jika terpilih.

Hal ini disampaikannya saat bersilahturahmi dengan para tokoh masyarakat sunda di Bandung, Jawa Barat.

"Saya ingin membantu beliau pada masa periode kedua, untuk menjadi lebih besar. Kalau pada periode pertama saya menyebutnya sebagai penempatan tonggak, pondasi, atau milestone yang menjadi landasan untuk pembangunan yang lebih besar selanjutnya, maka yang kedua ini sebagai MU tapi bukan Manchester united, tapi Maximize Utility, memperbesar manfaat yang telah diletakkan," ucap Ma'ruf di Hotel Horison, Bandung, Sabtu (19/1/2019).

Menurut dia, jika pondasi itu tak dilanjutkan oleh Jokowi, maka akan mangkrak. Karenanya, dia bersedia mendampingi Jokowi, untuk menjadikan Indonesia lebih baik.

"Untuk meletakkan runway, landasan, supaya di 2024 nanti Indonesia bisa tinggal landas. Yang akan datang kita akan melakukan, memperbesar manfaat itu. Memperbesar manfaat dan mashalat. Menyempurnakan manfaat dan mashalat itu atau memperbaiki," kata Ma'ruf.

Dia menegaskan, wajar jika ada yang mengkritik dan mengatakan apa yang dilakukan Jokowi tidak sempurna. Namun, hal itu dinilainya karena mantan Wali Kota Solo itu sudah bekerja terus menerus.

"Itulah sebabnya, saya bilang saya bersedia mendampingi beliau. Dan ini tanggungjawab saya, leluhur saya, nenek moyang saya, yang telah membangun negeri ini, membangun sebagian negeri ini untuk dipersembahkan kepada kita semua. Mari kita lanjutkan bangsa ini yang sudah dilanjutkan, menjadi bangsa yang maju dan sejahtera," pungkas Ma'ruf.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya