Survei Poltracking: Elektabilitas Anies di Jatim Belum Terangkat, Meski Gandeng Cak Imin

80 persen responden survei Poltracking Indonesia di Jatim mengaku warga Nahdliyin. Meski begitu, elektabilitas Anies-Cak Imin tetap terbawah. Mereka lebih memilih Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024 mendatang.

oleh Winda Nelfira diperbarui 11 Okt 2023, 13:31 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2023, 13:31 WIB
Anies Baswedan dan Cak Imin
Deklarasi Anies Baswedan dan Cak Imin untuk Pemilu 2024 diumumkan di Surabaya, Sabtu (2/9/2023). Minggu (3/9/2023), deklarasi Anies trending di Google. (Foto: Dok. Instagram @cakiminow)

Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan di Jawa Timur (Jatim) masih belum terangkat meski sudah menggandeng Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (Bacawapres).

Lembaga survei Poltracking Indonesia memaparkan hasil survei peta kekuatan elektoral capres-cawapres di Provinsi Jawa Timur. Hasilnya, berdasarkan pilihan organisasi Islam yang ada di provinsi terpadat kedua se-Indonesia itu, elektabilitas Anies Baswedan berada di posisi terakhir setelah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi menyatakan, dari hasil survei 80 persen lebih pemilih atau responden di Jawa Timur menyatakan diri sebagai warga Nahdliyin atau Nahdlatul Ulama (NU).

"Anies 14,6 persen, belum terangkat meskipun menggandeng cawapres clear dari kelompok Nahdliyin yaitu Muhaimin Iskandar yang menjadi Ketua Umum PKB," kata Arya dalam konferensi pers daring, Rabu (11/10/2023).

Sementara Ketua Umum Partai Gerindra atau Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Suabianto, elektabilitasnya kompetitif dengan Bacapres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo di tengah kalangan Nahdliyin Jawa Timur. Namun, Prabowo lebih unggul dari Ganjar.

"Jika kita cek persebaran warga Nahdliyin di Jawa Timur hasilnya adalah dua-duanya juga kompetitif ya 41,7 persen di Prabowo 37,5 persen," ujar Arya.

"Nah itu jika kita baca Jawa Timur, Nahdliyin terbelah antara Prabowo dan Ganjar di Jawa Timur," sambung dia.

Adapun survei ini melibatkan sebanyak 1.000 responden dengan margin 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan secara tatap muka melalui wawancara pada periode 25 September sampai 1 Oktober 2023.

Survei menggunakan metode multistage random sampling. Kemudian, populasi survei merupakan warga Jatimyang sudah memiliki hak pilih berusia besar/sama dengan 17 tahun atau sudah menikah.

Respons PKB Soal Survei Anies-Cak Imin Selalu Terendah

Bakal capres Anies Baswedan bersama bakal cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menggelar pertemuan di Markas PKB, pada Senin (11/9/2023).
Bakal capres Anies Baswedan bersama bakal cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menggelar pertemuan di Markas PKB, pada Senin (11/9/2023). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal menduga ada indikasi melegitimasi kecurangan kelompok tertentu di Pemilu 2024. Indikasi itu terlihat melalui survei elektabilitas calon presiden. Cucun menyoroti survei-survei yang ada saat ini selalu menempatkan Anies Baswedan di posisi ketiga di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

"Ini saya membaca ada indikasi melegitimasi sebuah rencana besar untuk melegitimasi kecurangan kelompok tertentu, saya enggak bisa menyebut kelompok manapun juga karena nanti masih dinamis," kata Cucun di kantor DPP PKB, Selasa, 10 Oktober 2023 malam.

Survei-survei yang kini dipublikasikan menjadi alat melegitimasi upaya kecurangan nantinya. Cucun meminta survei jangan dijadikan alat untuk melakukan framing ke publik.

"Jangan sampai keluar survei ini ini melegitimasi nanti apa langkah yang akan dilakukan. Maka saya imbau semua anak bangsa yang ada di kita ini negeri tolong jangan sampai membuat sesuatu hal yang mem-framing semua mindset yang ada pikiran masyarakat di republik ini dengan survei-survei," katanya.

 

Anies-Cak Imin Diframing Kalah

Cucun mengaku sudah mencatat daftar survei mana saja yang hanya main-main. Meski begitu, kubu pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin tidak gentar menghadapinya.

"Kita bisa membaca mana ini yang main-main mana yang betul-betul mensurvei dengan indikator-indikator akademis yang betul benar ya kita melihat kami tidak gentar," katanya. 

Cucun pun mencontohkan adanya upaya membingkai hasil survei yang menempatkan posisi Anies-Muhaimin pada yang terbawah, dan kemudian gaungkan di media sosial.  

"Misalkan sekarang dengan survei buncit semacam sekarang ini, diframing kemudian juga diamplikasi di dalam media sosial. Ini kan saya memandang ini ada sesuatu rencana besar mungkin untuk melegitimasi apa yang dilakukan itu dengan survei-survei yang sekarang dibangun dari awal seperti ini," jelas Cucun.

 

Anies Tidak Percaya Survei

Kemesraan Bacapres dan Bacawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar
Sejumlah pertanyaan diajukan dalam perbincangan pada program Pemilu stasiun televisi SCTV “Kita Indonesia” di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (12/9/2023). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyatakan, prediksi lembaga survei bisa saja berbeda dan situasi sebenarnya pada Pemilu 2024.

"Saya lebih percaya Gus Jazilul dari pada hasil survei," kata Anies di Jakarta, Jumat 6 Oktober 2023, dikutip dari Antara.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan survei-survei itu akan terus ada. Setiap survei selalu memotret kondisi saat survei dilaksanakan, misalnya, dua atau tiga bulan lalu. Bahkan, dalam survei itu, banyak orang belum menentukan sikap atau pilihan.

"Tapi tidak pernah ditanyakan, kok masih banyak yang belum menentukan sikap," ujarnya.

Menurut Anies, mereka yang belum menentukan sikap, sangat mungkin memilih tidak sesuai dengan prediksi penyelenggara survei.

"Itu juga kami rasakan di Jakarta, pengalaman Pilkada di Jakarta, tidak ada satu pun dari survei, yang memprediksi kami menjadi pemenang," katanya menegaskan.

Anies mengatakan saat ini mereka lebih fokus untuk mengirimkan pesan tentang perubahan, bukan menanggapi hasil lembaga survei.

 

Singgung Pengalaman di Pilkada DKI Jakarta 2017

Bacawapres Muhaimin Iskandar
Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Terpadu Al Yasini, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (28/9/2023). (Foto:Liputan6/Winda Nelfira)

Anies Baswedan menyatakan masyarakat dapat menilai dengan objektif dan berdasarkan rekam jejak.

"Fokus untuk terus menerus menyampaikan fakta, sehingga masyarakat menilai dengan objektif, berdasarkan rekam jejak sebelumnya," katanya.

Sebelumnya, saat di Surabaya 1 Oktober 2023, Anies Baswedan juga buka suara soal elektabilitas hasil survei yang kerap menempatkannya di nomor tiga. Dia mengaku sudah terbiasa dengan hal tersebut, khususnya pada saat Pilkada DKI Jakarta.

"Pengalaman kami ketika Pilkada DKI Jakarta tidak ada satu survei pun yang pernah menempatkan kami nomor dua, apalagi nomor satu. Semua menempatkan nomor tiga Apakah benar hasilnya seperti itu? Ternyata tidak," ujarnya usai meresmikan Posko Aswaja Jawa Timur di Jalan Sidosermo Surabaya, Minggu malam (1/10/2023).

"Jadi sekarang kami konsentrasi untuk menjangkau semua. Karena saya yakin bahwa rakyat Indonesia menginginkan adanya keadilan, menginginkan adanya pembaharuan. Itu yang kami tawarkan dalam sosialisasi," imbuh Anies.

Infografis Ragam Tanggapan Geger Kabar Duet Anies-Cak Imin dan Tudingan Khianat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Geger Kabar Duet Anies-Cak Imin dan Tudingan Khianat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya