Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Representatif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Charles Honoris mengingatkan, kesehatan merupakan dasar dari pengakuan derajat kemanusiaan.
Menurut dia, seseorang yang tidak sehat dengan sendirinya tidak bisa memperoleh dan melakukan pekerjaan yang layak, tidak bisa memperoleh pendidikan, dan berbagai hak-haknya yang lain.
Baca Juga
Singkatnya, tanpa kesehatan, seorang warga negara tidak bisa menikmati sepenuhnya kehidupan sebagai manusia.
Advertisement
“Atas dasar itulah program 1 Desa, 1 Puskesmas dan 1 Nakes menjadi progam utama Ganjar-Mahfud. Apalah artinya pendidikan gratis, makan gratis, bansos gratis, kalau warga negara negara sebagai penerimanya tidak sehat, akibat ketimpangan pelayanan kesehatan yang terjadi di Indonesia saat ini,” kata Charles dalam keterangannya, Jumat (5/1/2024).
Dia memaparkan, dengan jumlah penduduk 278,8 juta jiwa, menurut standar WHO, Indonesia seharusnya memiliki 278.700 dokter umum, yaitu dengan rasio 1 dokter umum: 1.000 penduduk.
Menurut data Kemenkes per Juni 2023, jumlah dokter umum di Indonesia sebanyak 159.977 atau masih kurang 118.000-an dokter umum jika mengacu standar WHO.
“Problem ketimpangan pelayanan kesehatan tidak hanya dari jumlah dokter tetapi juga juga jumlah Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan (faskes) terdepan di masyarakat,” ungkap Wakil Ketua Komisi IX DPR ini.
Charles menuturkan, jumlah Puskesmas seluruh Indonesia saat ini 10.435 unit. Dengan kondisi geografis Indonesia yang luas dan beraneka ragam, jumlah tersebut masih jauh dari minimal.
“Bayangkan jika ada orang yang sakit kritis di sebuah desa daerah kepulauan, masak harus menunggu kapal untuk berobat ke puskesmas di ibukota kecamatan yang berbeda pulau,” jelas dia.
Politikus PDIP ini menuturkan, ketimpangan ini sudah darurat, tidak bisa ditunda, dan harus segera diselesaikan dengan sat-set.
“Negara harus hadir di setiap desa dalam wujud 1 puskesmas dan 1 tenaga kesehatan (nakes). Pemerintahan Ganjar-Mahfud akan membangun 49.344 puskesmas kelas C/puskesmas pembantu desa sampai 2029,” kata dia.
Percepatan
Charles juga mengungkapkan, itu juga harus dilakukan percepatan penerapan telemedicine.
“Dan layanan konsul keliling untuk menjangkau wilayah-wilayah yang belum terjangkau faskes,” jelasnya.
Advertisement
Program Realistis
Charles menuturkan, program Ganjar-Mahfud: 1 Desa 1 Puskesmas 1 Nakes adalah program realistis yang tidak bisa ditawar demi pemenuhan hak konstitusional warga negara atas pelayanan kesehatan.
“Yang pada akhirnya dapat menaikkan derajat hidup manusia Indonesia. Supaya setiap warga negara Indonesia tanpa terkecuali bisa menikmati sepenuhnya kehidupan sebagai manusia,” pungkasnya.