Punya Kader Mumpuni, PDIP Tak Mau Ambil Pusing soal Hasil Survei Kaesang

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menanggapi santai soal tingginya survei Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di bursa pemilihan gubernur Jawa Tengah.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 09 Jul 2024, 18:15 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2024, 18:15 WIB
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengaku partainya belum mengetahui informasi bergabungnya Kaesang Pangarep ke PSI.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengaku partainya belum mengetahui informasi bergabungnya Kaesang Pangarep ke PSI.

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menanggapi santai soal tingginya survei Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di bursa pemilihan gubernur Jawa Tengah.

Menurut dia, PDIP punya banyak kader mumpuni dan takmau ambil pusing soal putra bungsu Jokowi tersebut.

“Bagi PDI Perjuangan, survei itu bukan patokan ya. Itu gambaran ya. Jadi khusus untuk DKI, maupun Jawa Tengah, ya semuanya masih berpeluang punya potensi ya, tapi juga perlu pendalaman,” kata Djarot di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Mantan Gubernur Jakarta ini menegaskan, fokus partainya saat ini tidak hanya sebatas survei melainkan melihat rekam jejak sosok yang mumpuni dari segi kapasitas dan integritas. Khususnya, bisa mendengarkan suara rakyat kecil.

“Bagi kita, bukan hanya kita harus memikirkan tentang hasil survei, lebih banyak, kalau kita melihat sosoknya ya, kapasitasnya, integritasnya, kemampuannya. Kemudian jg harus mendengarkan suara dari rakyat di bawah. Suara akar rumput,” ungkap Djarot.

Maka dari itu, dia menyatakan PDIP tidak akan terburu-buru mencalonkan seorang kandidat di Pilkada 2024. Sebab saat ini, partainya masih berproses mendengar suara rakyat.

“Maka kita sangat serius utk mempersiapkan bakal calon kepala daerah. Termasuk mempersiapkan kemenangan secara elektoral dengan melakukan pelatihan tim pemenangan Pilkada yang serentak pertama kali ya, ada 514 ya kota kabupaten serta 37 provinsi,” beber Djarot.

Dia pun menepis anggapan partainya tidak memiliki sosok mumpuni. Menurut Djarot, nama-nama yang sudah masuk radar seperti Andika Perkasa mantan Panglima TNI menjadi salah satu yang diunggulkan untuk Jawa Tengah.

“Sudah muncul. Ada Pak Andika. Kita punya Mas Hendi (Hendrar Prihadi) juga bagus. Ada banyak beberapa bupati berprestasi, kita paling banyak di Jawa Tengah kan. Maka kita tidak mau buru-buru,” Djarot menandasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Survei LSI

Sebelumnya diberitakan, Lembaga Survei Indonesia (LSI) menggelar survei opini masyarakat terkait pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024.

Hasilnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, dan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Sudaryono menduduki peringkat tiga tertinggi.

"Seandainya pemilihan langsung Gubernur Jawa Tengah dilaksanakan sekarang, Irjen Ahmad Luthfi 5,2 persen, Kaesang Pangarep 2,5 persen, dan Sudaryono 2,1 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei, Minggu (30/6/2024).

Selain ketiga nama itu, kata dia, ada sejumlah tokoh yang dipilih masyarakat apabila maju Pilgub Jateng yakni, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Bambang Wuryanto atau Pacul, Bupati Kendal Dico Ganinduto, dan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin. 

Namun demikian, survek mengatakan mayoritas masyarakat Jateng hingga kini belum menentukan pilihannya.


Kaesang Pangarep Butuh Restu KIM untuk Maju di Pilkada Jateng

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarepdisebut menduduki peringkat teratas sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jawa Tengah berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Terkait hal ini, Kaesang bisa mendapatkan posisi tersebut semua tergantung dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Jika sudah mendapat restu, ada potensi kemenangan untuk putra presiden Joko Widodo atau Jokowi ini di Pilkada Jawa Tengah 2024.

"Jika Kaesang jadi didukung partai KIM, potensi untuk menang tinggi. Sebab mesin partai yang bekerja cukup banyak. Bukan hanya PSI saja," kata akademisi Universitas Bung Karno, Faisal Chaniago, Minggu (7/7/2024).

Meski demikian, dia mengungkapkan, ada keuntungan yang diperoleh Kaesang. Salah satunya adalah efek dari Jokowi.

"Jokowi efek secara tidak langsung pun ikut menjadi varibel yang bisa mempengaruhi elektabilitas Kaesang. Karena tingkat kepuasan publik, termasuk masyarakat Jateng terhadap pemerintah Jokowi cukup baik," ungkap faisal.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya