Liputan6.com, Jakarta - Proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2016 diperkirakan akan menjadi dorongan positif bagi industri properti secara umum. Namun, peningkatan ini tidak serta merta akan meningkatkan performa sektor properti secara langsung.
Vice President Coldwell Banker Commercial Advisory Group, Dani Indra Bharata menjelaskan, properti diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan yang relatif stagnan di 2016 nanti.
Sektor yang paling dahulu akan terdorong diperkirakan adalah sektor retail yang akan cenderung meningkat sejalan dengan naiknya pengeluaran belanja rumah tangga.
Kenaikan tingkat pembelanjaan akan memacu para retailer untuk menjalankan rencana pengembangan usahanya yang mendorong kenaikan permintaan di ruang ritel.
Sektor lain yang diperkirakan akan tetap tinggi adalah sektor kawasan industri dan perumahan kelas menengah bawah.
"Permintaan akan kawasan industri diperkirakan akan mengalami kenaikan baik di akhir 2015 maupun di 2016," jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/11/2015).
Baca Juga
Kebijakan pemerintah yang mempermudah investasi terutama di kawasan industri juga akan menjadi pendorong permintaan terhadap sektor kawasan industri.
Sementara real demand untuk sektor perumahan terutama di kelas menengah bawah akan menjaga permintaan di sektor ini.
Sektor hotel yang dipengaruhi oleh aktivitas bisnis dan wisata, diperkirakan akan kembali meningkat di 2016 seiring dengan aktivitas bisnis yang diharapkan meningkat dari investasi yang masuk di Indonesia serta peningkatan PDB diharapkan juga meningkatkan aktivitas wisata dalam negeri.
Sektor perkantoran dan sektor apartemen diperkirakan menjadi sektor yang lebih lambat tumbuh. Selain karena naiknya tingkat kompetisi akibat tingginya pasokan baru yang akan selesai di tahun depan, permintaan di sektor perkantoran masih didominasi oleh relokasi dari gedung lama ke gedung dengan harga sewa yang lebih murah.
"Permintaan baru diperkirakan akan tumbuh di 2017 sejalan dengan tingginya foreign direct investment yang masuk," tambah Dani.
Sejalan dengan perkantoran, sektor apartemen belum akan mengalami peningkatan di tahun depan karena sektor ini mengalami tekanan tidak hanya dari perlambatan ekonomi namun dari sisi kebijakan pemerintah terkait pinjaman KPP dan kebijakan lainnya yang mempengaruhi investasi di sektor ini.
Percepatan dapat dirasakan jika keran investasi dipermudah kembali oleh pemerintah serta kebijakan kepemilikan oleh orang asing segera di realisasikan.
Secara umum diperkirakan 2017 sektor ini akan kembali bergairah terutama sejalan dengan janji-janji penyelesaian gedung apartemen oleh pengembang sehingga meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat. (Gdn/Ndw)