Liputan6.com, Jakarta  Ide dan kreasi dalam bidang arsitektur rumah semakin hari semakin menarik untuk diikuti. Salah satunya yang cukup banyak diterapkan dalam model rumah masa kini adalah pengaplikasikan atap dak beton datar. Jelas, artinya tidak diperlukan genteng sebagai penutup atap.
Di era tahun 80-an, atap dak beton umumnya hanya diterapkan pada gedung-gedung perkantoran saja. Namun sebenarnya, desain ini sudah lama dikenal terlebih di negara-negara beriklim sub-tropis yang curah hujannya rendah.
Baca Juga
Lambat laun desain atap ini mulai memiliki banyak penggemar, bahkan proses pembuatannya semakin dipermudah dengan kemajuan teknologi beton. Tren desain ini pun ikut merambah ke Indonesia.
Advertisement
Akan tetapi sebagian orang menganggap atap dak beton kurang layak diterapkan, mengingat Indonesia merupakan negata beriklim tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Tak pelak kebocoran menjadi masalah terbesar yang sering dihadapi.
Kebocoran biasanya disebabkan oleh sejumlah faktor seperti adanya keretakan, kurang sempurnanya adukan cor sehingga menyisakan bagian tertentu yang tidak padat, serta kurangnya ketebalan cor yang berakibat dak tidak kedap air.
Selain itu, terkadang pembuatan dak beton tidak memperhatikan kemiringan. Meski terlihat datar, dak beton yang baik memiliki kemiringan maksimal 10 derajat. Fungsinya agar air hujan mengalir ke satu sisi, di mana di sana terdapat saluran pembuangan.
Sebenarnya, masalah ini bisa diminimalisir lewat rancangan awal yang dilakukan. Apabila sudah terlanjur bocor, maka langkah-langkah seperti dikutip dari Rumah.com di bawah ini menjadi solusi terbaik yang bisa ditempuh:
Pertama, siapkan peralatan dan material
- Pelapis anti bocor
- Semen
- Pasir kering
- Kain kasa
- Serat fiber
- Kuas
- Bak cat
- Cat dasar atau wall sealer
- Cat finishing
- Kape scrape
- Ember untuk mengaduk
- Sarung tangan
- Rol cat
- Sikat kawat halus
Selanjutnya, tahap perbaikan dak beton bagian atas
Langkah awal yang harus dilakukan adalah membersihkan bagian permukaan dak dari segala kotoran baik debu maupun lumut. Tujuannya agar mempermudah saat menggunakan kawat halus dan kape scrape, serta untuk meraih hasil yang maksimal.
Setelah itu, poles bagian yang retak dengan menggunakan pelapis anti bocor. Saat masih dalam keadaan basah, tempelkan serat fiber di keseluruhan bagian yang bocor. Ulangi tahap ini sebanyak dua atau tiga kali.
Guna memperkuat proses pelapisan bagian yang bocor, lanjutkan dengan plesteran semen yang sebelumnya telah dicampur dengan pelapis anti bocor hingga mencapai tingkat ketebalan 4 cm.
Terakhir, tahap perbaikan dak beton bagian bawah
Biasanya, dak yang bocor akan rentan terserang jamur dan lumut di bagian bawah. Untuk memperbaikinya, terlebih dahulu bersihkan jamur dengan menggunakan sikat kawat halus dan kape scrape.
Agar noda bekas jamur bersih sempurna, aplikasikan cat dasar atau wall sealer dan biarkan mengering sekitar dua jam. Setelah itu, poles area dak beton bagian bawah dengan cat finishing sebanyak dua kali.
Pada pengecatan pertama, cat finishing perlu dicampur dengan air sekitar 10% (pengenceran). Sementara di pengecatan kedua, campuri cat dengan jumlah air 20%.
Foto: Pixabay