Wali Kota Makassar Jamu Dubes Australia di Warung Kopi

Menurut sang dubes, masyarakat Sulsel dan Australia terikat oleh ikatan leluhur yang kuat sejak tahun 1700 Masehi.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 02 Des 2015, 09:53 WIB
Diterbitkan 02 Des 2015, 09:53 WIB
20150917-Paul-Grigson
Dubes Australia untuk Indonesia Paul Grigson. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Makassar - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjamu Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson pagi ini. Sang Dubes diajak ke warung kopi Dg Anas yang terletak di Jalan Pelita Raya, Makassar, Sulawesi Selatan.

Secangkir kopi dan aneka kue khas Sulawesi Selatan menemani obrolan keduanya. Grigson mengaku tertarik untuk menempatkan konsulat jenderalnya di Makassar.

"Makassar merupakan pintu gerbang ke Indonesia Timur dan pertumbuhan ekonomi modernisasi sangat bagus melampaui Jakarta," kata Grigson di Makassar, Sulsel, Rabu (2/12/2015).

Menurut Grigson yang sangat menyukai Coto Makassar, masyarakat Sulsel dan Australia terikat oleh hubungan leluhurnya yang kuat sejak 1700 Masehi. Ketika itu, warga Makassar memulai perdagangan dan membangun keluarga dengan suku Aborigin di Arnhem Land, wilayah Australia utara.

"Sekarang banyak orang Makassar yang memilih belajar di Australia dan kembali membangun bisnis di Makassar," tutur dia.

Dalam lawatan kerjanya, dia membawa bekal dari Negeri Kanguru, yaitu batik Yirrkala yang diserahkan kepada Wali Kota Makassar di Anjungan Pantai Losari.

"Batik Yirrkala ini merupakan kolaborasi budaya antara perajin batik Pekalongan dan seniman Aborigin Australia yang nantinya akan dipamerkan di museum Kota Makassar," ucap Grigson.

Sementara di kawasan Water Front City Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yang juga ahli tata ruang, mengajak Grigson memasuki apartemen lorong (Aparong). Aparong ini merupakan hasil karyanya dalam merestrukturisasi ruang dan permukiman di Kota Makassar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya