Liputan6.com, Makassar - Seorang anak buah kapal (ABK) Berkat Harapan Baru, Syamsuddin (45), ditemukan tewas gantung diri di dalam kapal. Sebelum meninggal, ia sempat menyampaikan keinginannya untuk pulang kampung.
Keinginannya itu disampaikan kepada kapten kapal KM Berkat Harapan Baru, Yunding. Kepada Yunding, korban mengaku selama ikut berlayar selalu bermasalah.
"Menurut keterangan kapten kapal, Yunding, korban sempat bicara mau pulang kampung karena terlalu banyak masalah di sini," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Kombes Frans Barung Mangera kepada Liputan6.com via telepon, Senin (18/1/2016).
Baca Juga
Dari keterangan kapten kapal, lanjut Barung, polisi akan mendalami masalah sebenarnya yang dihadapi korban hingga nekat gantung diri di kamar mesin kapal.
"Ada sebuah kayu balok kita juga amankan di sekitar TKP, dan akan dijadikan alat bukti untuk mengungkap motif kejadian ini dengan benar," ucap Barung.
Jasad Syamsuddin pertama kali di atas kapal ditemukan oleh rekannya sesama ABK, Ramli. Ia sempat menegur korban dan menanyai apa yang diperbuat korban. Tapi, korban tidak menyahut.
Ramli yang penasaran langsung menghampiri korban. Ketika mengangkat pinggang korban, ia mendapati korban sudah tak bernyawa. Ia pun berteriak memanggil Jabba, temannya.
"Jabba langsung turun ke kamar mesin dan berteriak "Syamsuddin gantung diri." Lalu, kapten kapal Yunding melapor ke Polsek Paotere," ujar Barung.