Pantau Gerhana Matahari, Palembang Kurang Teleskop

Sehari sebelumnya LAPAN menggelar ekspedisi gerhana ke sekolah-sekolah di Palembang.

oleh Nefri Inge diperbarui 19 Feb 2016, 07:14 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2016, 07:14 WIB
Ini Lokasi Strategis Melihat Gerhana Matahari Versi Suku Dayak
Yuel Tanggara mengatakan, ada dua lokasi yang dipusatkan untuk melihat Gerhana Matahari Total.

Liputan6.com,Palembang - Untuk melihat secara langsung Gerhana Matahari Total (GMT), Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) hanya menyediakan lima unit teleskop.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel, Widodo, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan 4 unit Teleskop yang saat ini sudah ada di Graha Teknologi Jakabaring, sedangkan 1 unit lagi disiapkan dari LAPAN.

"Sebenarnya jumlahnya tidak cukup, harapan kita malah LAPAN bisa membawa lebih. Jadi bisa digunakan juga untuk para murid agar bisa melihat langsung ilmu Geografi tentang Astronomi," ujarnya kepada Liputan6.com, di Palembang, Kamis (18/2/2016).

Padahal, ada 11 lokasi yang akan digunakan untuk memantau pergerakan GMT tersebut di Palembang. Sebelas lokasi untuk memantau GMT adalah Jembatan Ampera, Plasa Benteng Kuto Besak (BKB), Venue Sky Air Jakabaring Sport City (JSC), Plaju, Lapangan Udaran (Lanud) Bandara Lama, Pulau Kemarau, Balkon Hotel Aryaduta Palembang, Upang Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Prabumulih dan Kabupaten Lubuk Linggau.

 



Kelima teleskop tersebut juga hanya akan disediakan di atas Jembatan Ampera Palembang. Terlebih, selama 12 jam penuh pada tanggal 9 Maret 2016, mulai pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB,Jembatan Ampera digunakan sebagai tempat memantau GMT sekaligus lokasi wisata GMT.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) LAPAN, Jasyanto mengatakan bahwa LAPAN hanya membawa 1 unit teleskop ke Palembang. Sebab, tidak hanya di Palembang saja fenomena GMT ini terjadi.

"Cuma bawa satu unit saja, karena kita juga berbagi ke daerah lain yang juga dilewati oleh GMT. Teleskop juga sudah ada di sini, jadi kita hanya menambahkannya saja," ucap Jasyanto.

Sementara itu LAPAN akan melaksanakan ekspedisi ilmiah tentang gerhana matahari total (GMT) kepada pelajar di Palembang pada 8 Maret 2016.

Panitia nasional gerhana matahari total dari Lapan Jasyanto di Palembang, mengatakan, pihaknya akan melaksanakan sosialisasi ke- sekolah-sekolah untuk memperkenalkan gerhana matahari total tersebut.

Pelajar nantinya akan diperkenalkan proses terjadinya gerhana matahari total yang terjadi puluhan tahun tersebut.

Selain itu, LAPAN akan melaksanakan pelatihan tentang pembuatan kaca mata untuk melihat gerhana matahari total nanti, ujar dia.

Ini dilakukan sebagai pembelajaran bagi pelajar tentang gerhana matahari total mendatang.

"Jadi saat terjadi gerhana matahari total pada 9 Maret 2016 pelajar semakin mengerti akan kejadian alam itu," kata dia.

Sebelumnya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Irene Camelyn Sinaga mengatakan, pihaknya akan menggelar berbagai atraksi budaya menyambut gerhana matahari total mendatang. Bukan itu saja berbagai kuliner daerah akan dijajakan di atas jembatan Ampera untuk dinikmati pengunjung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya