Gajah Liar Betah di Kampung, Mercon Diledakkan

Gajah liar masuk pemukiman dan kebun, warga takut

oleh Liputan6 diperbarui 23 Mar 2016, 20:40 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2016, 20:40 WIB
Gajah
Seekor gajah liar membuktikan bahwa tidak sulit untuk membuang sampah pada tempatnya. (Daily Mail)

Liputan6.com, Banda Aceh - Dua ekor gajah liar masih berada di pemukiman penduduk di Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Aceh. Keberadaan gajah liar itu membuat warga setempat cemas dan takut.

Kepala Dusun Sepakat, Kecamatan Simpang Kiri, Syahbudin di Subulussalam, mengatakan hewan bertubuh besar itu telah merusak puluhan hektare lebih kebun kelapa sawit milik warga setempat. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

"Tidak hanya sawit, tapi tanaman sayur-sayuran juga dirusak oleh gajah tersebut," kata dia seperti dilansir Antara, Rabu (23/3/2016).

Gajah itu juga merusak sejumlah gubuk petani, sehingga membuat masyarakat takut saat hendak pergi ke kebun mereka. Padahal, warga harus ke kebun untuk merawat dan memupuk sawit.

Syahbudin mengatakan, kini kawanan gajah itu justru semakin sering pula memasuki pemukiman penduduk. Apalagi jarak kebun dengan pemukiman warga berada dalam satu areal berdekatan.

"Tadi pagi ada warga melihat langsung gajah memasuki pemukiman, lalu kembali masuk ke lokasi perkebunan," ungkap Syahbudin.

Padahal, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama warga sudah berusaha mengusir wajah tersebut dari pemukiman penduduk dengan meledakkan mercon. Namun hewan dilindungi itu kembali memasuki kebun dan perkampungan penduduk.

Ia menambahkan kawanan gajah tersebut tidak bisa keluar jauh dari kebun, karena harus melewati aliran sungai besar. Akibatnya, hewan itu hanya bolak balik di kawasan kebun warga.

"Gajah itu satu besar, satunya lagi kecil, mungkin anak gajah itu tidak bisa melewati aliran Sungai Penutungan yang lebar dan dalam," ujarnya.

Ia menambahkan, selama gajah memasuki desa itu sejumlah warga yang rumahnya berada di dekat kebun, terpaksa mengungsi ke rumah sanak famili lantaran takut menjadi sasaran amukan gajah.

"Ada tiga rumah di sana ditinggal oleh pemiliknya, setelah gajah memasuki kebun petani di desa tersebut," tambahnya.

Ia berharap pemerintah harus berperan untuk menyikapi masalah ini, apalagi kawanan gajah itu sangat dekat dengan rumah penduduk, menyebabkan warga di sana ketakutan ke luar rumah, apalagi saat malam hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya