Liputan6.com, Cirebon - Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) memperketat pengawasan dan pengelolaan flora fauna di kawasan Gunung Ciremai, setelah menemukan tiga bunga bangkai Jangkung (Amorphopuhulus deccussilvae).
Tim TNGC menemukan flora langka itu di tiga titik dan waktu yang berbeda. Penemuan di kawasan Sangiang Majalengka pada 20 April dan kemudian pada 21 April kembali ditemukan di Situs Lingga Resort Darma serta daerah Ipukan Air Terjun Cisurian Kuningan.
"Ini baru muncul kembali setelah sekian lama, sekitar delapan tahun, pertumbuhan selalu tidak sempurna. Kami kira setelah kegagalan tumbuhnya, bunga bangkai tidak akan tumbuh lagi, ternyata tumbuh," ujar Kepala Humas Polhut Taman Nasional Gunung Ciremai Agus Yudantara di Kuningan, Rabu (27/4/2016).
Ia menyebutkan, total ketinggian bunga tersebut 2,35 m. Ia merinci tinggi batang bunga 1,35 cm, tinggi/panjang bunga 1 m, keliling kelopak bunga bagian bawah 33 cm, dan kelopak atas sampai 7cm. Bunga tersebut ditemukan di ketinggian 950 dan 1094 mdpl.
Baca Juga
Kini, TNGC terus mengamati perkembangan bunga bangkai secara visual. Petugas juga memasang kamera jebakan agar bunga bangkai terjaga dari tangan-tangan jahil.
"Kita pagari terus kita amati secara visual dan memasang kamera trap itu untuk pengamanannya," ujar Agus.
Tumbuhnya bunga bangkai jangkung merupakan indikasi terjaganya ekosistem di kawasan TNGC. Menurut literatur, bunga itu sangat sensitif.
"Kajian ilmiah memang lagi di teliti bersama LIPI. Dari temuan kita, terakhir delapan tahun lalu. Menurut pengamatan, selama ini adaptasi tidak pernah tumbuh secara sempurna," tutur Agus.
Ia menambahkan, pengunjung wisata alam Gunung Ciremai sudah dapat melihat langsung salah satu flora asli Jawa Barat ini. Namun, pihaknya mengimbau para pengunjung agar bisa ikut menjaga mekarnya bunga bangkai itu.
"Kami juga memperbolehkan para pengunjung melihat bunga bangkai, namun harus menjaga jarak," kata Agus.