Megawati: Pancasila Bukan Ciptaan Bung Karno, Tapi...

Megawati juga mengaku selalu mengingat pesan dari Gus Dur yang menyatakan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) dan PDIP tidak boleh pecah.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Mei 2016, 03:37 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2016, 03:37 WIB
Megawati: Pancasila Bukan Ciptaan Bung Karno, Tapi...
Megawati juga mengaku selalu mengingat pesan dari Gus Dur yang menyatakan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) dan PDIP tidak boleh pecah.

Liputan6.com, Pasuruan - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan, Pancasila sebetulnya bukanlah buatan ayahnya (Bung Karno) melainkan rahmat dari Allah SWT yang digali dari Bumi Pertiwi Indonesia.

"Ayah saya, Bung Karno bilang, Pancasila itu hasil renungan dan digali dari kepribadian bangsa Indonesia dan rahmat Allah SWT. Saya hanya mempidatokan saja, begitu kata ayah saya, saat itu. Jadi apalagi yang kita sangsikan. Mari kita bersatu, dan menjaga Pancasila," tutur Megawati di Harlah NU yang digelar Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (30/4/2016).

Megawati juga mengaku selalu mengingat pesan dari mantan presiden Gus Dur yang menyatakan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) dan PDI Perjuangan tidak boleh pecah demi tegaknya NKRI.

"Itu telah lama sering dikatakan oleh Gus Dur ‎kepada saya," kata Megawati.


Selain itu, Megawati juga mengungkapkan, bahwa dulu dirinya kerap melihat ayahnya sering melakukan diskusi soal Pancasila dengan para kiai.

"Saat saya kelas 5 SD, saya sering melihat dan saya selalu bertanya kepada ayah saya, siapa orang-orang pakai kopiah dan sarung itu?. Lalu ayah saya bilang, itu para kiai, mereka adalah yang menjaga kedaulatan negara ini," ujar Megawati.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur yang juga sebagai panitia dan bertindak sebagai Komandan Apel Besar Harlah NU ke-93, Saifullah Yusuf mengatakan, tema Harlah NU kali ini adalah guna mengukuhkan dan menetapkan 1 Juni 1945 adalah sebagai Hari Lahir Pancasila, yang dicetuskan Soekarno

"Ini adalah apel besar, yang ‎meneguhkan Pancasila, mengibarkan Merah Putih, pelaksanaannya didukung penuh Ansor, NU, Fatayat, IPPNU, IPNU dan massa lainnya berjumlah lebih dari 10 ribu," ucap Wakil Gubernur yang akrab disapa Gus Ipul ini.

Sekedar diketahui, Apel Besar Harlah ke-93 Nahdlatul Ulama, di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur dihadiri sejumlah tokoh politik.

Antara lain Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj, Wakil Ketua Rois am PWNU Miftahul Akhyar, Saifullah Yusuf, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, dan Reike Dyah Pitaloka, Panglima Kodam V Brawijaya Mayjend TNI Sumardi,

Selain, dihadiri ribuan massa NU, juga ikut membaur massa dari kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya