Pelaku Wisata Kecam Tayangan TV Australia yang Rugikan Bali

Pemerintah Bali menyatakan, Pulau Dewata bersih dari virus zika.

oleh Dewi Divianta diperbarui 23 Jun 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 08:00 WIB
Pantai Sanur, Bali
Pantai Sanur, Bali (sumber. phinemo.com)

Liputan6.com, Denpasar - General Manajer PT Bali Unicorn yang membawahi beberapa hotel dan vila serta mall di Bali, I Wayan Puspa Negara mengatakan dirinya menyaksikan langsung tayangan televisi Australia yang merusak citra pariwisata Bali.

Awalnya dalam siaran tersebut berisi narasi yang menguraikan tentang masalah global, namun kesimpulan tayangan tersebut berujung soal Bali.

"Dengan gamblang sang presenter menyampaikan jika Bali itu tertular virus zika, banyak nyamuk demam berdarah, serta gelombang laut dan angin kencang. Ada juga ajakan yang agar warga Australia untuk tidak pergi ke Bali dalam beberapa bulan ke depan,"‎ katanya di Kuta, Rabu (22/6/2016).

Dia menyebutkan televisi yang dimaksud adalah Channel 9 Perth. Menurut dia tayangannya sangat merugikan pariwisata Bali dan Indonesia pada umumnya. Siaran tersebut dilihatnya secara langsung pada hari Selasa Malam 21 Juni 2016.‎

Wayan Puspa mengharapkan dalam situasi seperti ini peran pemerintah harus tegas dan memberikan reaksi bantahan.

"Kita tahu bulan Juni, Juli Agustus, Australia mengalami musim dingin. Itulah, banyak warganya yang pindah, mengungsi. Sampai saat ini tujuan paling favorit adalah Bali," kata dia.

Dalam masa itu, kata dia, wisatawan Australia bisa menghabiskan uang antara Rp 50 sampai Rp 70 juta dalam rentang waktu itu. "Australia ingin agar warganya tidak keluar negeri dan menghabiskan uang di dalam negeri. Jadi ini benar-benar trik siaran televisi Australia tersebut," ujar Wayan.

Kendati begitu dirinya juga meminta supaya pemerintah melakukan protes yang rasional, memberikan kritik namun tidak menimbulkan kerugian.‎

"Kalau Bali dituding ada virus zika, maka tunjukan bahwa virus tersebut tidak berada di Bali. Kalau Bali dituding ada nyamuk demam berdarah maka tunjukkan bahwa Bali tidak ada demam berdarah," kata dia.

"Selain itu perlu ada upaya bahwa Bali harus zero crime, zero terorism dan sebagainya. Bagaimana caranya, harus dijelaskan, dan buktikan," ucap dia menambahkan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinis Bali Ketut Suarjaya menjelaskan virus zika tidak ada di Bali, bahkan di Indonesia juga tidak pernah ditemukan virus tersebut.

"Di Bali kita menjamin tidak akan seseram yang diberitakan televisi Australia itu. Berbagai upaya terus dilakukan seperti gerakan PSN, fogging, penyebaran tim juru pemantau jentik (Jumantik) dan sebagainya. Kasus DB juga cenderung menurun dan korban jiwa tidak signifikan. Jadi jangan sampai dilebih-lebihkan seperti itu," kata Ketut Suarjaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya